Jernih.co

Memahami Proses Radikalisasi Kevin Greeson (2)

“Saya yakin kebijakan Obama menyebabkan banyak masalah di bidang ini,” kata Stephenson. “Dan sejujurnya saya berpikir, orang mengira Trump akan membuat mereka kaya.”

Oleh  :  Connor Sheets

JERNIH– Selama 21 tahun, Greeson bekerja di pabrik Goodyear Tire & Rubber Company, di tempat ayahnya bekerja sebelumnya. Dia mulai bekerja dari taraf awal, sampai akhirnya mengambil peran kepemimpinan di Local 88T dari serikat Pekerja Makanan & Komersial.

Greeson berhenti bekerja di pabrik tersebut pada tahun 2006, menurut profil LinkedIn-nya–pada tahun yang sama sebuah perusahaan Korea Selatan, Hyosung Corp., membeli kompleks gedung berbata merah tersebut.

Pada awal 2000-an, banyak orang yang bekerja di bidang manufaktur di utara Alabama mendukung Demokrat, dan Obama menikmati dukungan di jalur perakitan dan di aula serikat pekerja. Wilayah itu sebagian besar berwarna merah (Republik), tetapi tidak begitu intens, ada pula kantong-kantong biru (Demokrat).

Morgan County, wilayah bekas pabrik Goodyear, dan Limestone County yang berde-katan, tempat tinggal Greeson, keduanya menyukai George W. Bush pada tahun 2000 dengan sekitar 60 persen suara. Tapi selama bertahun-tahun, Alabama utara tumbuh lebih Republik. Pada 2016, Trump menerima lebih dari 70 persen suara di kedua distrik. Dan tidak ada lagi distrik biru di dekatnya.

Sebuah karikatur media massa di hari-hari pendudukan Gedung Capitol

Bryan Duncan, petugas sipir di Limestone Correctional Facility (Lapas Limestone) dan warga Athena, mengatakan dia merasakan angin politik bergeser sejak dia pertama kali pindah ke Alabama utara, lebih dari dua dekade lalu.

Sekarang semuanya Republik, kata pria 45 tahun saat dia menuju ke Walmart di Athena pada Selasa sore. “Saya pikir orang menjadi lebih tertarik pada Partai Republik terutama karena media sosial dan mudahnya akses ke opini semua orang. Lebih mudah menemukan lebih banyak orang di pihak Anda.”

Valeria Vizcarra, seorang pelayan di Athena, mengatakan bahwa meskipun dia baru berusia 20 tahun, dia sudah cukup dewasa untuk melihat bagaimana politik telah mempengaruhi komunitasnya. “Ketika Trump mulai menjabat, mereka menjadi lebih blak-blakan,” katanya, Selasa. Mereka suka bahwa Trump adalah seorang pengusaha.

Dia, seperti Stephenson, mengatakan bahwa penduduk setempat melihat Trump sebagai seorang pemimpin yang memperhatikan kelas menengah. “Saya yakin kebijakan Obama menyebabkan banyak masalah di bidang ini,” kata Stephenson. “Dan sejujurnya saya berpikir, orang mengira Trump akan membuat mereka kaya.”

Jess Brown, profesor emeritus bidang pemerintahan dan urusan publik di Universitas Negeri Athena, mengatakan banyak orang berbagi “frustrasi” melihat penurunan ekonomi di utara Alabama.

“Orang-orang yang tidak memiliki keterampilan khusus dan mungkin berpendidikan lebih tinggi dari ijazah sekolah menengah di pasar saat ini tidak mengalami mobilitas sosial,” katanya. “Itu tidak terjadi pada generasi orang setelah industrialisasi Amerika.”

“Peran Intelektual”

Selama sebagian besar masa dewasanya, Greeson mendapatkan mayoritas berita dari media-media arus utama seperti CNN dan AL.com. Fakta itu didapat dari istrinya, Kristi, yang menjawab pertanyaan melalui pengacara keluarga, McDaniel.

Tetapi selama beberapa tahun terakhir, Greeson tertarik pada Fox News dan outlet konservatif lainnya ketika dia terpikat dengan Trump dan kebaikan yang dia yakini dilakukan presiden untuk ekonomi dan industri Amerika.

Pada hari-hari setelah Trump kalah dalam pemilihan kembali pada bulan November, Greeson memposting di Parler bahwa dia, seperti juga banyak penggemar fanatic Trump, tidak lagi mempercayai Fox News. Saluran kabel itu menurut dia, telah “melompat keluar”. Sebaliknya, dia menyatakan bahwa dia hanya akan mengonsumsi berita yang diproduksi oleh outlet Newsmax, mediasayap kanan yang sangat pro-Trump. Dia juga mengatakan akan menggunakan Parler daripada Facebook.

 “Saya sudah selesai dengan Facebook dan Fox News!” tulisnya dalam postingnya di Parler—yang disebut Parley– pada November lalu.

“Kita tidak bisa mendapatkan kebenaran apa pun dari media massa,” tulisnya di Parley, juga pada bulan yang sama. “NewsMax adalah satu-satunya saluran yang saya percayai saat ini.”

Istri Greeson, yang menolak menjawab pertanyaan tentang pilihan politiknya sendiri atau bagaimana transformasi politik suaminya memengaruhi keluarga mereka, mengatakan kepada McDaniel bahwa dia melihat perubahan dalam kebiasaan suaminya dengan media massa.

Greeson menjadi yakin bahwa Trump telah memenangkan pemilihan November, sebuah narasi palsu yang terus-menerus didorong oleh presiden dan banyak media sayap kanan.

Brown mengatakan tidak mengherankan dia mengetahui bahwa pandangan Greeson semakin meningkat saat dia semakin banyak mengonsumsi media pinggiran.

“Lanskap media baru Amerika memang mendorong perilaku politik yang ekstrem,” kata Brown. “Apakah menurut saya ada komponen atau subkumpulan pemilih di Alabama utara yang menjadi otak intelektual dari hal itu? Saya pasti melakukannya, tapi saya pikir mereka telah melakukan peran yang sama di Colorado, di Montana dan tempat-tempat lain. “

Dalam beberapa pekan setelah pemilu, Greeson memposting serangkaian pesan yang keras—cenderung agitatif– di Parler. Ia menyeru orang-orang untuk mengangkat senjata melawan sistem politik yang dianggapnya korup. Dia berbagi dukungan untuk gerakan supremasi kulit putih Proud Boys, menyerukan agar Obama “dihukum mati” dan mengungkapkan harapannya yang jelas bahwa Ketua DPR Nancy Pelosi akan meninggal karena Covid-19.

Pada 29 November, Greeson meminta anggota Kongres untuk mendukung upaya Trump membatalkan pemilihan: “Bersiaplah! Presiden kita dicopot dari jabatannya dalam kudeta dan kalian bajingan tidak melakukan apa-apa!! Mungkin butuh beberapa tahun, tapi Trump dan orang-orang Amerika akan membawa Anda keluar dari kantor Anda. “

Perjalanan terakhir

Pada 5 Januari, Greeson berkendara dari Alabama ke Washington, di mana dia bertamasya malam itu dan bermalam di rumah seorang temannya di Virginia. Keesokan harinya, dia bergabung dengan kerumunan pengunjuk rasa yang berkumpul di National Mall untuk menyatakan dukungan buat Trump dan menuntut Kongres “menghentikan kecurangan” dan membatalkan hasil pemilihan presiden 2020.

McDaniel mengatakan, terlepas dari retorika online bernama ancaman dari  Greeson, istrinya tidak percaya dia berniat melakukan kekerasan pada 6 Januari. Dan tidak seperti Coffman dan beberapa peserta acara lain hari itu, polisi tidak menuduh bahwa Greeson memiliki senjata ilegal atau melakukan kejahatan atau pun kekerasan di Washington.

“Saya pikir dia melihat media sosial sebagai sesuatu di mana dia hanya berbicara dengan teman. Tidak ada dalam hidup pria ini yang akan membuat siapa pun percaya bahwa dia menuju ke sana untuk melakukan hal buruk atau apa pun yang jahat, “kata McDaniel. “Menurut [Kristi Greeson], dia hanyalah pendukung Trump yang sangat fanatik, dan dia ingin pergi ke sana untuk menunjukkan dukungan serta menjalani pengalaman itu.”

Sebuah tinjauan ProPublica-FRONTLINE tentang pemberontakan menemukan beberapa nativis hardcore dan nasionalis kulit putih terkenal yang juga berpartisipasi dalam demonstrasi White Power 2017 di Charlottesville, Virginia.

Sedikit informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi pada menit dan jam sebelum kematian Greeson. Dalam pernyataan tertulis yang dikirim ke media setelah kematiannya, istrinya mencatat bahwa dia “memiliki riwayat tekanan darah tinggi, dan di tengah kegembiraan, menderita serangan jantung.”

McDaniel mengatakan Greeson sedang berbicara di telepon dengan istrinya ketika dia mengalami serangan jantung.

“Dia berbicara dengan istrinya di telepon, dan dia berhenti berbicara,” kata McDaniel. “Istrinya kesal karena dia pikir sang suami telah menutup teleponnya.”

McDaniel mengatakan bahwa pada hari-hari setelah kematian Greeson, istrinya berbicara di telepon dengan seorang reporter yang melihat suaminya pada saat-saat sebelum kematiannya dan seseorang yang berusaha untuk menyadarkannya. Mereka berdua mengatakan kepadanya bahwa Greeson ada di luar ruangan Capitol pada saat itu.

Laporan Kepolisian Metropolitan Washington menyatakan bahwa dia “berada di area Capitol Amerika Serikat untuk menghadiri kegiatan amandemen pertama” ketika dirinya mengalami serangan jantung.

Menurut laporan insiden tersebut, Greeson dinyatakan meninggal pada pukul 14:05. pada 6 Januari. Beberapa menit kemudian, kelompok perusuh pertama masuk ke Capitol. [ProPublica]

Exit mobile version