BPJT menyebut waktu penerapan system tersebut adalah mulai akhir tahun 2022.
JERNIH-Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit memastikan dalam waktu dekat Indonesia akan menerapkan sistem transaksi jalan tol tanpa berhent atau sistem Multi Lane Free Flow (MLFF).
Dengan penerapan system MLFF diharapkan pelayanan untuk masyarakat akan menjadi semakin baik terutama dari sisi waktu maupun kemudahan transaksi di jalan tol.
“Ini sudah menjadi global concern. Berkaitan dengan energi, waktu dan lain-lain. Dari kajian awal yang dilakukan kenapa program ini harus didorong, karena memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan konsumsi bahan bakar dan juga pengurangan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari kendaraan bermotor,” kata Danang saat memberi penjelasan mengapa memilih system MLFF, beberapa waktu lalu.
baca juga: Di Ruas Tol Ini Tidak Boleh Pakai Kartu E-Toll Berbeda
Hal lain yang mendorong penggunaan MLFF adalah temuan Jasa Marga yang menyebut jika banyak pengendara yang masuk gerbang toll ternyata saldonya kurang. Akibatnya membuat antrean di gerbang tol bisa semakin panjang.
“Dengan MLFF yang saldo cukup atau sado kurang dia tetap bisa lewat. Jadi tidak menghambat, yang saldo kurang tidak menghambat orang di belakangnya,” kata Danang menjelaskan cara kerja MLFF. “Namun, akan ada denda yang dikenakan kepada pengguna jalan tol yang coba-coba tidak bayar”.
Danang bahkan menyebut jika dengan memanfaatkan MLFF, maka akan membuat pengendara lebih efisien waktu yang digunakannya.
“Yang selama ini setiap pintu tol dengan tapping itu membutuhkan waktu paling cepat 4 detik, paling lama sekitar 6-7 detik. Itu akan membuat kalau pada saat traffic terlalu tinggi, membuat kemacetan yang panjang sekali,”. (tvl)