Kendaraan jenis SUV dinilai memakan terlalu banyak ruang di jalanan dan trotoar di Paris dan dianggap lebih berbahaya dibandingkan mobil kecil bagi pejalan kaki.
JERNIH-Sebuah referendum yang diikuti sekitar 55 persen warga Paris sepakat untuk menaikkan tarif parkir untuk mobil yang lebih besar, SUV, di mana jenis kendaraan itu akan dikenakan biaya parkir di atas 100euro untuk beberapa jam di ibu kota Prancis.
Referendum juga menyetujui proposal untuk menaikkan tarif SUV menjadi 18euro (Rp303.112) per jam untuk dua jam pertama di distrik-distrik pusat kota, di arondisemen nomor satu hingga 11, tiga kali lipat dari biaya kendaraan yang lebih kecil.
Selanjutnya untuk tiga jam akan dikenakan biaya 72 euro, kemudian empat jam naik menjadi 117 euro, kemudian lima jam akan dikenakan biaya kepada pengemudi SUV sebesar 171euro dan 225 euro untuk parkir selama enam jam, dengan biaya enam untuk kendaraan yang lebih kecil hanya 75 euro, sebagaimana dilansir The National News, beberapa waktu lalu.
Dalam referendum tersebut diajukan pernyataan pada mereka apakah mereka mendukung atau menentang penerapan tarif khusus untuk parkir mobil yang berat, besar dan dianggap menimbulkan polusi?
Referendum kecil ini terbuka bagi warga Paris yang terdaftar sebagai pemilih. Namun hanya 5,7 persen dari 1,3 juta pemilih yang memenuhi syarat memberikan suara di 39 TPS di kota tersebut, sebagaimana dilansir Le Monde.
Pemungutan suara tersebut merupakan langkah terbaru dalam upaya Wali Kota Sosialis Anne Hidalgo untuk menjadikan kota tuan rumah Olimpiade tahun ini lebih ramah lingkungan dan ramah bagi pejalan kaki serta pengendara sepeda. Ia telah bekerja selama bertahun-tahun untuk menjadikan Paris kurang ramah terhadap mobil.
Hidalgo, dalam unggahannya di media sosial, menyebut jika SUV memakan terlalu banyak ruang di jalan-jalan sempit di Paris, terlalu menimbulkan polusi, “mengancam kesehatan dan planet kita,” dan menyebabkan lebih banyak kecelakaan lalu lintas dibandingkan mobil berukuran kecil.
Selanjutnya kendaraan bermotor telah dilarang seluruhnya di beberapa jalan, terutama di tanggul Sungai Seine yang dulunya merupakan jalan raya yang sibuk. Kota ini menjadi surga bagi pengendara sepeda, pelari, keluarga dan pasangan romantis sejak Hidalgo menutupnya untuk lalu lintas kendaraan bermotor pada tahun 2016.
Adapun salah satu alasan mengapa dilakukan referendum untuk meningkatkan biaya parkir adalah SUV memakan terlalu banyak ruang di jalanan dan trotoar di Paris, lebih berbahaya dibandingkan mobil kecil bagi pejalan kaki. Namun, referendum ini mendapat kecaman karena secara tidak adil menargetkan keluarga-keluarga di pinggiran kota yang tidak dapat bergantung pada transportasi umum.
Saat ini SUV masih popular bagi pengendara, termasuk di Prancis, meski sering dinilai ukurannya yang terlalu besar dan tingkat polusinya yang tinggi. Bahkan selama satu decade terakhir penjualan SUV telah meningkat tujuh kali lipat atau mewakili sekitar 40 persen penjualan mobil baru, sebagaimana dilaporan WWF Prancis. (tvl)