POTPOURRI

Sekolah di Padang Tolak Anak Ikut Belajar Tatap Muka karena Belum Vaksinasi

Para orangtua menyayangkan anak-anak yang belum divaksin lantas kehilangan hak mendapatkan pendidikan, oleh karenanya mereka mengadu ke Ombudsman.

JERNIH-Pada Kamis (10/2/2022) kantor Ombudsman perwakilan Sumatera Barat di Padang, digerudug puluhan wali murid, mereka melaporkan sekolah dan Dinas Pendidikan setempat ke instansi tersebut karena anak mereka dilarang belajar tatap muka oleh pihak sekolah.

Adapun alasan sekolah melarang anak-anak tersebut hadir di sekolah dan ikut kegiatan belajar tatap muka karena anak-anak tersebut belum ikut vaksinasi Covid-19.

“Kami melapor ke Ombudsman karena anak-anak tidak mendapatkan hak untuk belajar,” kata salah satu perwakilan orang tua murid, Andre Astoni, pada Kamis (10/02/2022).

Dalam aduannya, Andre minta sekolah memfasilitasi belajar daring bagi anak yang belum divaksin.

Andre yang juga Ketua Komite SDIT Luqman Padang menerangkan kenapa ada anak yang belum divaksin. Ia menyebut ada beberapa alasan dari orang tua yang tidak menginginkan anaknya mendapat vaksinasi.

“Ada yang antivaksin karena tidak setuju dengan suntik. Ada juga argumen lainnya,” ujarnya.

Andre Astoni juga mengadukan jika karena anaknya belum mendapatkan vaksin, maka pihak sekolah menyuruh orang tua untuk mengajar anaknya sendiri.

“Seharusnya jika memang orang tuanya tidak bersedia anaknya divaksin, anak tetap bisa belajar di rumah secara daring, namun yang terjadi sekarang pihak sekolah menyuruh kami mengajar anak sendiri,” kata Andre lebih lanjut.

Kebijakan sekolah yang membuat anak mereka tidak mendapat pendidikan mendorong mereka meminta bantuan kepada Ombudsman, mereka berharap hak anak untuk mendapatkan pendidikan tetap berjalan.

Andre menyayangkan anak-anak yang belum divaksin lantas kehilangan hak mendapatkan pendidikan.

Beberapa wali murid yang hadir di Ombudsman juga mengadukan jika anaknya disuruh pulang karena belum mendapatkan vaksin. Beberapa orangtua telah mendaftarkan anaknya vaksin, tapi masih dalam daftar tunggu.

“Karena anak saya belum vaksin akhirnya disuruh pulang,”.

Ia bahkan mengeluhkan keberadaan polisi di sekolah anaknya. Mereka khawatir anaknya akan takut.

Asisten Ombudsman Sumbar Adel Wahidi menyebut puluhan wali murid dari lima sekolah dasar di Padang yang melaporkan hal ini.

“Keluhannya sama, anak tidak mendapatkan hak belajar di sekolah karena belum vaksin,”

Pihaknya hendak memanggil sekolah dan Dinas Pendidikan Padang untuk membuktikan ada tidaknya maladministrasi. Namun pihaknya menyayangkan adanya penyetopan pendidikan bagi anak yang belum vaksin. (tvl)

Back to top button