Site icon Jernih.co

Survei Membuktikan Karyawan Pilih WFH

Setelah hampir dua tahun berjalan, para pekerja rupanya enggan WFO

JERNIH-Bagaimana jika dilakukan survei bagi para pekerja setelah pandemi berlalu, apakah mereka senang menjalani work from home (WFH) atau biasa disebut bekerja dari rumah atau malah memilih kembali bekerja di kantor atau work from office (WFO).

Selama pandemi Covid-19 banyak kantor menerapkan WFH untuk menekan angka penularan dan hingga saat ini masih belum jelas kapan pandemi berakhir,

Survei pendapat yang dilakukan YouGov untuk BBC berhasil mendapat jawaban, bahwa sebanyak 70% dari 1.684 responden yang disurvei lebih menginginkan bekerja dari rumah baik secara penuh (full-time) atau setidaknya beberapa waktu, sehingga dapat diselang-seling dengan WFO sesekali.

Seorang responden yang menyetujui WFH, Antony Howard, bersyukur dengan WFH karena dengan berlakunya WFH, selama 16 bulan terakhir dapat menghindari kedai kopi yang mahal, mengurangi waktu perjalanan, Ia juga merasa menghemat uang belanja.

“Kesehatan dan jejak karbon saya tidak pernah sebaik ini. Saya tidak lagi bepergian sejauh 92 mil sehari dan saya lebih produktif,” kata Howard menyampaikan alasan mendukung WFH.

Howard merupakan karyawan sebuah perusahaan pertahanan besar di Manchester, Inggris, ia bekerja di bagian pengadaan.

Namun yang dikhawatirkan Howard justru para kolega yang baru bekerja di perusahaan.

“Kami memiliki (anak) magang berusia 17 tahun mulai bulan September yang belum pernah WFO,” katanya penuh keprihatinan.

“Bagi saya sebagai pekerja hibrida berusia 57 tahun, WFH adalah skenario yang bagus, tetapi untuk yang lebih muda dan baru memulai, mereka membutuhkan pengalaman di tempat kerja.”

Pendapat berbeda datang dari para manajer. Mereka khawatir tingkat kreativitas karyawan akan turun jika kelamaan WFH.

Hasil survei pada karyawan senior itu menunjukkan, jika setengah dari 530 pemimpin senior yang juga disurvei mengatakan bahwa WFH akan berdampak buruk pada kreativitas dan kolaborasi.

Meski begitu, manajer dan anggota masyarakat yang disurvei setuju jika produktivitas maupun ekonomi tidak akan dirugikan dengan melanjutkan kebijakan kerja dari rumah. (tvl)

Exit mobile version