Dari dalam negeri oposisi Swedia mendesaknya untuk bergabung dengan NATO. Desakan itu muncul setelah Ukraina diserang oleh Rusia
JERNIH-Perdana Menteri (PM) Swedia Magdalena Andersson memastikan menolak mempertimbangkan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Bagi PM Andersson permohonan Swedia untuk menjadi anggota NATO akan mengganggu keamanan di Eropa.
“Kalau Swedia memilih menyampaikan permohonan untuk bergabung dengan NATO dalam situasi saat ini, langkah itu akan semakin menimbulkan destabilisasi di kawasan Eropa serta meningkatkan ketegangan,” kata Andersson kepada para wartawan pada Selasa (8/3/2022).
Selama ini oposisi Swedia mendesaknya untuk bergabung dengan NATO. Desakan itu muncul setelah Ukraina diserang oleh Rusia.
baca juga: Jet Rusia Provokasi di Wilayah Udara Swedia
Invasi militer oleh Rusia terhadap Ukraina memunculkan kembali desakan agar Swedia bergabung dengan NATO. Desakan serupa dialami oleh Finlandia, yang juga bukan merupakan anggota aliansi tersebut. Moskow mwnyrbut invasi militer tersebut sebagai “operasi militer khusus”.
“Sudah saya jelaskan selama ini bahwa yang terbaik bagi keamanan Swedia dan keamanan kawasan Eropa adalah pemerintah memiliki kebijakan jangka panjang yang konsisten dan bisa diprediksi, dan itu yang terus saya yakini,” ujarnya.
Sejak 1814 Swediabelum pernah terlibat dalam peperangan. Selama ini Swedia tidak bergabung dengan aliansi-aliansi militer. Kebijakan luar negeri yang dibangun negara itu secara netral.
Beberapa tahun trakhir Swedia diketahui membina hubungan yang lebih dekat dengan NATO saat ketegangan dengan Rusia di kawasan Baltik meningkat
baca juga: Finlandia dan Swedia juga Dilarang Rusia Ikut NATO
Selama ini Rusia tidak menginginkan Swedia maupun Finlandia menjadi anggota NATO.
Namun pada Februari lalu, Moskwa memberi peringatan pada kedua negara tersebut untuk tidak bergabung dengan NATI dan memberi ancaman nagara-negara iitu akan menghadapi “konsekuensi berat secara militer-politik” jika bergabung dengan aliansi tersebut. (tvl)