LONDON-Pemerintah Inggris mulai tahun 2035 melarang penjualan mobil berbahan bakar bensin, diesel, dan mobil hybrid baru. Hal ini dimaksud untuk mengurangi polusi udara sekaligus mengakhiri ketergantungan pada mesin pembakaran internal. Larangan ini juga lima tahun lebih awal dari yang direncanakan.
Perdana Menteri (PM) Boris Johnson yang baru saja memecat kepala Glasgow UN Climate Change Conference (Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa Glasgow), berusaha menggunakan larangan tersebut untuk meningkatkan kepercayaan lingkungan masyarakat Inggris. Acara Glasgow UN Climate Change Conference yang dikenal sebagai COP26, sendiri akan digelar November mendatang.
“Kita harus berurusan dengan emisi CO2, dan itulah sebabnya Inggris menyerukan agar kita mencapai nol bersih sesegera mungkin, agar setiap negara mengumumkan target yang kredibel untuk sampai ke sana. itulah yang kita inginkan dari Glasgow,” kata PM Johnson pada hari Selasa (4/2/2020) di acara peluncuran COP26 di Science Museum London, bersama dengan penyiar dan naturalis David Attenborough.
“Kita tahu sebagai negara, sebagai masyarakat, sebagai planet, sebagai spesies, kita sekarang harus bertindak,” katanya sebagaimana dilansir Reuters.
KTT dua minggu COP26 dipandang sebagai momen untuk memerangi pemanasan global dan membujuk negara-negara berpolusi besar untuk menyetujui pengurangan emisi dengan lebih ambisius.
Menanggapi pernyataan Johnson untuk mencapai angka nol pada 2050, Kepala Politik Greenpeace Inggris Rebecca Newsom mengingatkan Johnson untuk mengambil tindakan yang lebih luas darip ada membersihkan transportasi.
“Kita membutuhkan pemikiran ulang sepenuhnya tentang cara kita memberi kekuatan pada ekonomi kita, membangun rumah, bergerak dan menanam makanan kita,” katanya.
Langkah Inggris merupakan kemenangan bagi mobil listrik yang dengan sendirinya akan menghantam kekayaan negara produsen minyak. Perubahan menuju mobil listrik mengubah industri mobil yang merupakan salah satu ikon kapitalisme abad ke-20.
Hingga saat ini banyak negara dan kota di seluruh dunia termasuk Uni Eropa memperkenalkan aturan karbon dioksida yang lebih keras. Mereka juga mengumumkan rencana untuk menindak kendaraan diesel setelah skandal emisi Volkswagen 2015. Sebagaimana diketahui Environmental Protection Agency (EPA, dinas perlindungan lingkungan) AS pada tahun 2015 telah menemukan piranti lunak di sejumlah model VW berbahan bakar diesel, yang bisa memanipulasi uji emisi.
Tercatat Walkota Paris, Madrid, Mexico City dan Athena juga berencana melarang kendaraan diesel dari pusat kota pada tahun 2025. Sementara Perancis juga bersiap melarang penjualan mobil bertenaga bahan bakar fosil pada tahun 2040. Sedangkan parlemen Norwegia juga menetapkan pada tahun 2025 semua mobil harus nol emisi, meskipun penetapan tersebut tidak mengikat.
(tvl)