Site icon Jernih.co

Tak Diberi Jalan, di Makassar Seorang Bocah Meninggal Dalam Ambulans

Sepanjang jalan, sirine ambulans terus meraung diwarnai tangis histeris dari ibu sang bocal yang disebutkan meninggal itu. “Anakku kodong (anak saya kasihan),”teriak seorang wanita histeris.

JERNIH- Ini kisah sedih tentang seorang bocah penumpang ambulance. Lantaran tak diberi jalan oleh pengendara lain, dia akhirnya meregang nyawa ketika dibawa menuju rumah sakit.

Peristiwa ini terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan direkam dalam bentuk video hingga viral di media sosial. Dalam video itu, tampak suasana lalu lintas yang pada di lajur kanan, diirigi suara sirine ambulans. Suara pria yang merupakan sopir kendaraan itu bilang, kepadatan jalan terjadi di kawasan Urip Sumohardjo, Makassar.

Seperti diberitakan Detik, sang sopir mengaku tak diberi jalan oleh pengendara lain hingga kehabisan waktu dan sang bocah sebagai pasien yang tengah dibawanya pun meregang nyawa lantaran tak segera mendapat penanganan medis.

“Pasien saya meninggal di atas mobil, pengantaran dari (Jalan) Talasalapang menuju RS Daya. Meninggal di (Jalan) Urip karena tidak ada yang membukakan jalan,” kata pria dalam video viral itu, Minggu (16/1) malam.

Sepanjang jalan, sirine ambulans terus meraung diwarnai tangis histeris dari ibu sang bocal yang disebutkan meninggal itu. “Anakku kodong (anak saya kasihan),”teriak seorang wanita histeris.

Dalam tayangan terakhirnya, video menyorot ke arah kursi penumpang dan memperlihatkan sejumlah orang yang diduga keluarga dari sang bocah, memasang wajah sedih.

Polisi, kini tengah menyelidiki video tersebut dan mencari sopir pembuat video beserta penumpang di dalamnya. Dirlantas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Faisal mengatakan, pihaknya akan menyelidiki sejumlah hal termasuk ulah pengendara yang dikabarkan enggan memberi jalan. Namun, untuk itu Polisi membutuhkan keterangan lebih lanjut apakah kendaraan yang menganggut si anak merupakan ambulans atau kendaraan darurat lainnya.

“Jadi pasien sakit apa sebenarnya, kemudian dari arah mana ke rumah sakit mana, apakah di dalam perjalanan tidak ada RS terdekat, karena kan apakah harus ke rumah sakit itu padahal dari jarak awal mungkin ada rumah sakit terdekat,” kata Faisal.[]

Exit mobile version