Site icon Jernih.co

Temuan Mesjid Kuno di Kota yang Hilang

ETHIOPIA – Sebuah kota yang hilang dan berusia lebih dari 1000 tahun yang lalu ditemukan Di Ethipioa. Temuan ini juga sekaligus memberikan pengetahuan baru tentang awal perkembangan islam di ethiopia.

Pemukiman kuno itu ditemukan di dekat Dire Dawa, kota terbesar kedua di Etiopia. Jejak kekunoan yang ditemukan adalah sisa-sisa struktur bangunan berupa balok-balok batu besar sehingga lokasi tersebut menurut cerita lokal dimitoskan sebagai tempat tnggal para raksasa.

Menurut para peneliti jejak pemukiman tersebut berasal dari abad ke 10 m. Yang menarik adalah temuan mesjid dari abad 12 M serta pemakaman dan nisan Islam di pemukiman Harlaa.  Harlaa merupakan kelompok etnis asli yang mendiami Ethiopia dan Somalia.

Peradaban Harla sudah berlangsung ribuan tahun lalu dan banyak mewariskan tinggalan arkeologis Menurut Roger Joussaume dalam Fouille d’un tumulus à Ganda Hassan Abdi dans les monts du Harar Harla adalah keturunan dari Hamit yang memiliki badan tinggi. Mereka mendiami Tchertcher dan berbagai daerah lain di Tanduk Afrika (Afrika Timur)

Tim arkeolog dari Universitas Exeter dan Otoritas Ethiopia untuk Penelitian dan Konservasi Warisan Budaya, juga menemukan artefak dari negri lainnya seperti India dan Cina yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut juga berperan sebagai kota niaga  yang banyak dikunjungi pedagang asing

Jejak Islam di Ethiopia bermula setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada pertengahan abad ketujuh dan cahaya Islam diperkirakan telah menyebar ke garis pantai Afrika Timur sekitar abad kedelapan. Sumber lokal menyatakan bahwa Nabi Muhammad mengirim beberapa pengikut pertamanya ke Abyssinia di awal abad 7 M.

Menurut Pusat Penelitian Pew di Afrika sub-Sahara ada hampir 250 juta Muslim atau sekitar 30 persen dari total populasi wilayah itu.  Sedangkan mayoritas warga Ethiopia menganut Kristen populasinya hampir dua pertiga.

“Arkeologi Islam telah diabaikan di Ethiopia karena orang telah berkonsentrasi pada hal-hal lain,” Kata Profesor Timothy Insoll, pemimpin proyek arkeolog di University of Exeter kepada Newsweek.

Peranan Ethiopia dalam arkelogi telah menjadi lokasi penting untuk penelitian peradaban manusia paling awal. Lucy, fosil berusia 3,18 juta tahun, yang merupakan anggota leluhur manusia purba Australopithecus afarensis ditemukan di Ethiopia pada 1974.

Temuan fitur masjid itu memiliki kesamaan dengan yang ditemukan di Tanzania dan Somaliland. Kesamaan itu menunjukan adanya kontak hubungan antara komunitas Islam di awal perkembangannya di Afrika Timur.

Benda lainnya yang ditemukan para arkeologi adalah pecahan gelas kaca, batu kristal, akik , manik-manik kaca, kulit kerang dan tembikar.

Beberapa artefak ini berasal dari India dan Cina. Petani lokal sesekali menemukan benda-benda seperti koin Cina. Selain itu koin Mesir abad 13 M juga ditemukan para peneliti.

Jejak arkais Islam di Harlaa merupakan bukti pertama dari hubungan Islam antara Ethiopia, Afrika Utara, India, Cina dan Mesir. Para arkeolog juga menemukan sisa-sisa kerangka 300 orang yang dimakamkan di kompleks pemakaman kuno untuk dipelajari pola kuburnya.

Exit mobile version