Trump dikenal sebagai orang yang menganggap sepele COVID-19 bahkan menolak jika diminta mendorong pendukungnya untuk menerima vaksin Corona.
JERNIH-Karena mengakui jika dirinya telah menerima suntikan booster vaksin COVID-19, mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mendapat sorakan cemooh dari para penonton yang hadir dalam sebuah acara tertutup yang digelar pada Minggu di Dallas.
Dilansir CNN, pada Selasa (21/12/2021), dalam video yang diposting via Twitter oleh akun milik acaranya berjudul ‘No Spin News’, O’Reilly mengatakan: “Baik Presiden (Trump) dan saya sudah divaksin. ”O’Reilly kemudian bertanya kepada Trump. “Apakah Anda telah mendapatkan suntikan booster?”.
Trump tanpa ragu menjawab “Iya,” yang langsung disambut cemoohan oleh para penonton yang juga pendukungnya yang hadir dalam acara tersebut.
Namun Trump segera menyadari situasi dan berusaha menetralisir cemoohan tersebut.
“Jangan, jangan, jangan, jangan, jangan,” kata Trump lagi dalam video tersebut, “Itu tidak apa-apa, itu kelompok yang sangat kecil di sana,” tambahnya.
Acara itu sendiri merupakan sebuah acara tur politik Trump dengan mantan penyiar berita Fox News, Bill.
Pada video lebih panjang yang diposting oleh situs O’Reilly, Trump terlihat berusaha berkelit untuk menenangkan reaksi penonton.
“Lihat, kita melakukan sesuatu yang bersejarah, kita telah menyelamatkan puluhan juta nyawa di seluruh dunia. Kita, bersama-sama, kita semua, bukan saya,” kata Trump dalam video tersebut, sesaat sebelum dia dicemooh penonton.
Trump menambahkan bahwa COVID-19 akan ‘menghancurkan negara ini jauh daripada sekarang’ jika vaksin tidak dikembangkan.
“Terima pujiannya. Terima pujiannya. Itu bagus. Apa yang kita lakukan itu bersejarah. Jangan biarkan mereka mengambilnya. Jangan mengambilnya dari diri kita sendiri,”.
Selama ini Trump dikenal sebagai orang yang menganggap sepele COVID-19 bahkan kerap menolak jika diminta mendorong orang lain, terutama para pendukungnya, untuk menerima vaksin Corona.
Beberapa pengikut lama gerakan politik Trump tetap menentang vaksinasi, meskipun mantan presiden itu mendesak mereka untuk menghargai vaksin yang dikembangkan selama pemerintahannya.
“Anda bermain di tangan mereka ketika Anda seperti, ‘Oh, vaksin’. Jika Anda tidak mau menerimanya, Anda tidak seharusnya dipaksa menerimanya. Tidak ada mandat. Tapi terima pujiannya, karena kita menyelamatkan puluhan juta nyawa. Terima pujiannya. Jangan biarkan mereka mengambilnya,”.
Sebulan sebelum pemilihan presiden, Trump pernah terinfeksi COVID-19 yang mengharuskan dia menghabiskan akhir pekan di rumah sakit. Sebelum meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari, Trump telah menerima vaksin dosis pertama dan tidak diabadikan oleh fotografer maupun videografer Gedung Putih.
Kemudian pada September lalu, Trump mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa dia mungkin tidak akan menjalani vaksinasi dosis ketiga sebagai booster.
“Saya tidak menentangnya, tapi itu mungkin bukan untuk saya,”. (tvl)