Potensi karhutla terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
JERNIH-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bahwa sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Untuk itu BMKG menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun karena dapat menjadi pemicu karhutla.
Potensi karhutla terjadi yakni di wilayah Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Di samping itu BMKG juga mengingatkan potensi hujan lebat yang dapat disertai angin kencang di beberapa wilayah Indonesia.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, setiap wilayah memiliki karakteristik berbeda jika terdampak fenomena El Nino.
Sebelumnya BMKG memprediksi fenomena iklim El Nino akan memicu cuaca panas ekstrem di Indonesia dan puncak cuaca panas ada di periode Agustus hingga Oktober 2023 dan terus berlanjut hingga awal 2024.Situasi tersebut serupa dengan musim kemarau yang terjadi pada 2019.
Mengutip situs resmi BMKG, El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur.
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah sekitarnya, termasuk seperti di Indonesia. (tvl)