Penemuan baru tersebut memungkinkan ilmuwan mengembangkan tes dan memungkinkan para tenaga medis memahami beberapa orang yang secara misterius meninggal karena komplikasi darah selama kehamilan atau transfusi.
JERNIH-Selama ini orang mengenal golongan darah manusia adalah A,B,O dan Rh (negatif dan positif). Namun ternyata masih ada golongan darah lain yang masuk kategori langka.
Dilansir The Hill, para ilmuwan dari University of Bristol dan NHS Blood & Transplant (NHSBT) menemukan golongan darah baru yang langka. Golongan darah ini disebut dengan Er. Temuannya itu diterbitkan di jurnal Blood.
Ini merupakan golongan darah ke-44 yang dideskripsikan. Pada golongan darah ini terdapat lima versi antigen Er berdasarkan variasi genetik dalam protein Piezo1, yang ditemukan pada permukaan sel darah merah.
baca juga: Berikut Ini Daftar Operasi yang Ditanggung BPJS
Temuannya ini sekaligus memecahkan misteri 30 tahun terkait tiga protein yang diketahui tapi tidak terkarakterisasi secara genetik dalam darah yang tidak cocok dengan golongan darah yang telah ada sebelumnya.
Pada golongan darah ini, terdapat lima versi antigen Er berdasarkan variasi genetik dalam protein Piezo1. Protein Piezo1 ditemukan pada permukaan sel darah merah.
Dalam penelitian tersebut, peneliti dapat menunjukkan Er sebagai golongan darah baru melalui teknik sequencing DNA dan pengeditan gen.
Penemuan golongan darah Er ini ditemukan secara tak sengaja. Berawal dari pemeriksaan terhadap dua perempuan hamil yang kehilangan anaknya. Para dokter kemudian melakukan pemeriksaan mendalam dan menemukan adanya komplikasi dalam darah kedua wanita hamil tersebut.
baca juga: Ternyata ada Golongan Darah Langka dan Hanya Dimiliki Segelintir Orang di Dunia
Dari hasil pemeriksaan, diketahui jika kedua wanita perempuan hamil dimana keduanya memiliki golongan darah Er yang sangat langka
Ada kemungkinan bahwa kondisi ini mendorong sistem kekebalannya untuk menghasilkan antibodi terhadap darah bayinya. Antibodi ini yang kemudian melewati plasenta dan membahayakan anaknya, hingga bayinya tidak bisa bertahan.
Para ilmuwan dari University of Bristol dan NHS Blood & Transplant (NHSBT) berharap jika temuannya itu nantinya dapat membantu menyelamatkan nyawa dalam kasus ketidakcocokan darah yang berbahaya, yang dapat dikaitkan dengan kelompok Er. (tvl)