Site icon Jernih.co

Apakah Nyamuk Wolbachia Berbahaya Bagi Manusia?

Riris Andono Ahmad, menyebut jika Wolbachia tidak menginfeksi manusia dan tidak terjadi transmisi horizontal terhadap spesies lain bahkan Wolbachia tidak mencemari lingkungan biotik dan abiotik.

JERNIH-Beberapa hari terakhir, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan berbagai informasi adanya nyamuk yang dikenal sebagai nyamuk Wolbachia yang disebut mampu menurunkan penyebaran demam berdarah dengue (DBD).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akhirnya memberi penjelasan jika pihaknya menyebar nyamuk Wolbachia untuk menekan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Apakah nyamuk Wolbachia berbahaya bagi manusia seperti yang dikhawatirkan masyarakat umum?

Peneliti Pusat kedokteran Tropis UGM yang juga menjadi anggota peneliti World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Riris Andono Ahmad, menyebut jika Wolbachia tidak menginfeksi manusia dan tidak terjadi transmisi horizontal terhadap spesies lain bahkan Wolbachia tidak mencemari lingkungan biotik dan abiotik.

Riris menjelaskan hal tersebut usai terjadi pro kontra terkait rencana penyebaran jutaan telur nyamuk Wolbachia di Kabupaten Buleleng dan kota Denpasar, Bali dalam rangka mengantisipasi penyebaran Demam Berdarah Dengue di masa musim penghujan mendatang.

Pro kontra juga terjadi di Yogyakarta ketika nyamuk ini akan dilepas di beberapa lokasi di kota tersebut.

Namun pro kontra akhirnya mereda setelah dilakukan sosialisasi, bahkan program tersebut mendapat dukungan dari pemerintah kota dan kabupaten.

Pelepasan telur nyamuk Wolbachia yang jumlahnya jutaan itu, kata Riris, dilakukan di populasi nyamuk Aedes aegypti, berpotensi untuk menekan penularan virus dengue atau DBD.

Nyamuk ber-Wolbachia jantan dan betina akan dibiarkan dalam waktu sekitar enam bulan agar sebagian besar nyamuk di populasi memiliki Wolbachia.

“Diharapkan nantinya dapat menurunkan penularan virus dengue” katanya Riris beberapa waktu, dikutip laman UGM.

Riris memastikan jika nyamuk Wolbachia tidak berbahaya bagi manusia bahkan nyamuk tersebut disebut mampu membantu menekan penularan virus demam berdarah.(tvl)

Exit mobile version