Ada dua fasilitas laboratorium yang sudah siap menjadi tempat penyelidikan cacar monyet yakni di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sri Oemijati BKPK Kemenkes dan di Pusat Studi Satwa Primata IPB, Bogor.
JERNIH-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan dua laboratorium yang akan digunakan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi cacar monyet. Laboratorium tersebut juga akan melakukan pemeriksaan dalam rangka mendeteksi virus penyebab penyakit yang tergolong sebagai zoonosis tersebut.
“Kedua fasilitas laboratorium tersebut sudah siap memeriksa sampel dari pasien-pasien yang diduga terserang cacar monyet guna mendeteksi penularan penyakit sejak dini,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, di Jakarta, pada Kamis (28/9/2022).
Kesiapan laboratorium tersebut sebagai salah satu upaya menangkal cacar monyet mengingat kasus cacar monyet atau monkey pox sudah ditemukan di Singapura dan Thailand. Negara-negara tersebut relative dekat dengan negara Indonesia.
baca juga: Ini Tanda- Tanda Awal Gejala Cacar Monyet
Menurut Kemenkes ada dua fasilitas laboratorium yang sudah siap menjadi tempat penyelidikan cacar monyet yakni di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sri Oemijati BKPK Kemenkes dan di Pusat Studi Satwa Primata IPB, Bogor.
Selanjutnya pemerintah akan menambah sepuluh laboratorium di daerah-daerah strategis guna mendukung upaya pelacakan kasus penularan penyakit secara masif.
Dijelaskan oleh Syahril, di samping menyiapkan fasilitas laboratorium, pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, juga menyiapkan antivirus dan vaksin untuk menanggulangi penularan penyakit cacar monyet.
“Kami berkomunikasi dengan dunia internasional yang sudah melalukan vaksin dan pengobatan,” kata Syahril.
baca juga: Ini Hasil Pemeriksaan Sembilan Suspek Cacar Monyet di Indonesia
Selama ini Kemenkes telah melakukan pemantauan perkembangan kasus cacar monyet di berbagai negara dan juga mengumpulkan informasi mengenai penularan penyakit tersebut. Kemenkes juga melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kewaspadaan publik terhadap risiko penyakit tersebut.
Kesehatan Dunia WHO telah menetapkan status darurat untuk kasus cacar monyet. Hingga saat ini cacar monyet belum terdeteksi di Indonesia,
Saat ini penyakit cacar monyet telah ditemukan di 75 negara termasuk beberapa negara di kawasan Asia dan menjangkiti lebih dari 16.000 orang. tvl)
Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi WHO, penyakit cacar monyet bisa menular dari binatang ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dan mukosa dari hewan yang terinfeksi virus penyebab cacar monyet. (tvl)