Site icon Jernih.co

Eropa Dilanda Hepatitis Misterius namun Indonesia Masih Aman

Disebut hepatitis misterius karena otoritas kesehatan tidak menemukan virus hepatitis A, B, C, D, dan E sebagai penyebabnya. Investigasi malah menemukan jejak SARS-COV-2 dan adenovirus pada beberapa anak.

JERNIH-Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi memastikan jika pihaknya belum menemukan kasus hepatitis misterius yang baru-baru ini dilaporkan banyak menyerang masyarakat di banyak negara Eropa.

“Belum (ditemukan) ya,” kata dr Nadia melalui pesan singkat beberapa hari lalu.

Disebut hepatitis misterius karena otoritas kesehatan tidak menemukan virus hepatitis A, B, C, D, dan E sebagai penyebabnya. Investigasi malah menemukan jejak SARS-COV-2 dan adenovirus pada beberapa anak.

Namun dr Nadia tetap meminta masyarakat untuk waspada jika menderita penyakit terutama gejala penyakit kuning yang cukup lama dan tak kunjung membaik.

baca juga: Catat, Ini 144 Penyakit yang Ditanggung BPJS

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai belakangan mendorong banyak negara untuk menganalisis laporan kasus hepatitis yang terjadi di negaranya dan  mewaspadai penyebaran infeksi serupa di banyak wilayah.

“Meskipun jumlahnya tidak besar, konsekuensinya cukup parah,” kata Richard Pebody, dari tim patogen ancaman tinggi WHO divisi Eropa.

“Penting bagi negara untuk mendeteksi dini kemungkinan tersebut.”

baca juga: Bolehkan Konsumsi Minuman Berenergi Selama Perjalanan Mudik?

Berikut gejala Hepatitis misterius yang perlu dikenali dimana penderita umumnya mengeluhkan kondisi serupa seperti penyakit kuning, meliputi:

Sebelumnya WHO mengkonfirmasi kematian seorang pasien hepatitis misterius yang diderita seorang anak. Kematian ini disebut sebagai kematian pertama kasus hepatitis.

PBB juga menyebut 17 penderita hepatitis langka ini terpaksa harus menjalani transplantasi hati karena mengalami peradangan. Sementara jumlah penderita infeksi hepatitis misterius juga meningkat menjadi 169 orang dari 12 negara.

Dilansir The Guardian, sebagian besar infeksi hepatitis misterius berada di Inggris, menyusul Spanyol yang mencatat 13 kasus, dan Israel 12 kasus. Sisanya, wabah hepatitis misterius menyebar ke AS, Denmark, Irlandia, Belanda, Italia, Prancis, Norwegia, Rumania, dan Belgia.

Exit mobile version