Gejala umum flu burung mirip gejala influenza seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, pilek, sesak napas, dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko, misalnya unggas sakit atau orang yang terkena H5N1
JERNIH-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memastikan telah menemukan dua kasus flu burung H5NI pada satu keluarga di Kamboja, dimana salah satunya yakni gadis berusia 11 tahun meninggal dunia.
Sebelumnya pada Kamis (23/2/2023), pihak berwenang Kamboja melaporkan kematian seorang anak berusia 11 tahun yang disebut mengalami infeksi H5N1. Anak tersebut diketahui mulai mengalami gejala demam, batuk, sakit tenggorokan pada 16 Februari. Keluarganya membawa anak tersebut ke RS di ibu kota Phnom Penh.
Selanjutnya pihak berwenang di Kamboja melakukan pengujian terhadap 12 kontak dengan hasil, ayah dari anak tersebut menunjukkan gejala serupa dan dinyatakan positif terinfeksi virus H5N1.
Dilansir kantor berita AFP, pada Kamis (23/2/2023), WHO sebelumnya telah menyerukan kewaspadaan setelah terdeteksinya flu burung pada mamalia baru-baru ini. Namun, WHO telah menekankan bahwa risiko terhadap manusia rendah.
Terkait kemunculan flu burung di Kamboja, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut gejala flu burung karena clade baru bisa dilihat dari riwayat kontak pasien yang bersangkutan.
“Gejala umum mirip gejala influenza seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, pilek, sesak napas, dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko, misalnya unggas sakit atau orang yang terkena H5N1,” kata dr Nadia menjelaskan gejala flu burung.
Pasca gejala muncul, akan dilakukan pelacakan untuk mengetahui kontak erat kasus, terutama jika memiliki riwayat dengan unggas atau orang yang tertular H5N1. (tvl)