Seorang penderita cacar monyet, akan membentuk sesuatu antibodi untuk melindungi tubuh agar tubuhnya terlindungi terhadap penyakit tersebut dalam masa waktu tertentu.
JERNIH-Penyakit cacar monyet ternyata seperti penyakit menular lainnya. Penderita penyakitini ternyata bisa mengalami reinfeksi atau mengalamii infeksi ulang.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Hanny Nilasari, pada acara konferensi pers daring terkait “Monkeypox atau Cacar monyet” beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dijelaskan Hanny seorang penderita cacar monyet, akan membentuk sesuatu antibodi untuk melindungi tubuh agar tubuhnya terlindungi terhadap penyakit tersebut dalam masa waktu tertentu. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi pasien yang memiliki imunokompromais atau defisiensi imun tubuh.
baca juga: BRIN Ciptakan Biskuit untuk Cegah Anemia dan Stunting
“Jadi ada pertanyaan apakah cacar monyet akan tertular kembali, itu masih bisa tetapi tentunya tubuh mempunyai antibodi untuk masa waktu tertentu sehingga tubuh akan terlindungi, kecuali pasien tersebut memiliki Imunokompromais atau defisiensi imun tubuh,” kata Hanny.
Hanny juga menyebut jika pasien memiliki kondisi imunokompromais maka daya tahan tubuh sangat lemah, sehingga bisa terjadi reinfeksi berulang-ulang.
Kemudian Hanny mengingatkan jika dalam menangani infeksi cacar monyet perlu peran dokter yang akan mengobati pasien hingga kondisi pasien kembali seperti sebelumnya.
baca juga: Seorang Balita di Jerman Terinfeksi Cacar Monyet
“Artinya, kita selain mengobati virus, komplikasi-komplikasi yang terjadi seperti Hiperpigmentasi postinflamasi (HPI) itu juga harus menjadi konsen seorang dokter sampai pasiennya sembuh,”.
Pasien yang sudah sembuh dari cacar monyet, bisa jadi meninggalkan bekas pada kulitnya seperti bekas jerawat ada yang terlihat seperti bolong-bolong atau hitam-hitam.
Pemerintah Indonesia hingga saat ini menyebut belum ada kasus konfirmasi pasien yang terinfeksi cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. (tvl)