Site icon Jernih.co

Kasus Covid-19 di Jabar Menurun, Tingkat Kepatuhan Meningkat

Saat momen liburan, menurutnya, Jawa Barat merupakan salah satu tujuan dari masyarakat, khususnya dari wilayah Jakarta yang dikenal pula sebagai episentrum virus Covid 19.

JERNIH – Kasus harian Covid 19 di Jawa Barat menurun drastis. Setelah sebelumnya menyentuh 16 ribu kasus per hari, saat ini dari sisi kasus harian Covid 19 di Jabar turun menyentuh angka 4 ribu per hari.

“Kasus harian saat ini ada kecenderungan menurun. Di awal Februari sempat mencapai 16 ribu per hari, hari ini kita di angka 4 ribuan. Indikator yang selalu dipantau adalah keterisian rumah sakit atau BOR (Bed Occupancy Rate),” ujar Setiawan Wangsaatmadja, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Senin (7/3/2022).

Menurut Setiawan, tingkat kepatuhan pun cenderung meningkat, khususnya pada penggunaan masker dan jaga jarak sosial. Pihaknya juga terus mengakselerasi dan melakukan distribusi vaksin kepada semua lapisan masyarakat di Jabar.

Dalam pembandingnya jumlah total kapasitas rumah sakit, dia mengataian, khususnya kamar yang Covid 19, Jabar saat ini berada di angka 25,9 persen. “Mudah-mudahan tidak terus meningkat, karena posisi ini menurun dari sebelumnya 30 persen,” harapnya.

Disinggung mengenai peningkatan kasus yang sempat terjadi, Setiawan mengatakan tren itu terjadi setiap ada momen libur panjang. Namun, dia mengklaim sudah diprediksi dan diantisipasi. Saat momen liburan, menurutnya, Jawa Barat merupakan salah satu tujuan dari masyarakat, khususnya dari wilayah Jakarta yang dikenal pula sebagai episentrum virus Covid 19.

“Kasus tertinggi asalnya dari Jakarta. Saat liburan banyak yang ke Jabar. Ketika kita pantau, akhirnya kasus terkonfirmasi positif itu banyak di Jabar. saya mengamati setiap ada liburan panjang, pasti di jabar (kasus) meningkat,” kata dia.

Menurut dia, komposisi sumbangan kasus di wilayah aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya pun kontribusinya bergeser. Dulu kurang lebih 40 persen kontribusi di Bodebek, 30 persen di Bandung Raya. “Sekarang kebalik. Itu pergeseran dari liburan tadi. Karena Bodebek itu tidak terlepas dari Jakarta. Kalau jakarta menurun, Bodebek ikut turun,” jelas dia.

Hal krusial saat ini adalah kedisiplinan mengenakan masker dan akselerasi vaksinasi Covid-19. Tingkat vaksinasi untuk masyarkat umum dosis I mencapai 88,9 persen dosis I, dosis II sudah hampir menyentuh 70 persen.

Lalu, kelompok rentan, seperti lansia realisasi vaksinasi dosis I sudah di atas 70 persen, dosis II mengejar 70 persen, begitu pula dengan sasara anak-anak. Angka itu harus terus ditingkatkan meski sudah ada isu-isu mengenai perubahan pandemi Covid-19 menjadi endemi.

“Kunci vaksinasi harus diakselerasi tadi diberi arahan ke kabupaten kota. Yang namanya varian Covid-19 terus kita pantau tidak hanya Jabar, tapi nasional. Beberapa sifat dikenal, Omicron efeknya tidak sehebat Delta. kita juga menjaga agar Omicron tidak kena ke kelompok rentan, terutama yang punya komorbid,” ucap Setiawan. [*]

Exit mobile version