Site icon Jernih.co

Dari Dukun ke Makam Keramat [6] Potensi Receiver Dalam Diri Manusia

Lebih jauh dari itu, Nabi Sulaiman dianugerahi kemampuan jauh di atas rata-rata kebanyakan manusia biasa paling hebat sekalipun.

Ketika sains modern baru sekedar mampu memperkirakan kapan datangnya angin kencang, dia bisa memerintah kemana angin harus bertiup. Air, api, hewan bahkan Jin, juga disuruh-suruh sesuai kepentingan tugas kenabian yang diembannya. Jadi, argumen yang menyatakan bahwa Jin bisa merasuki manusia hingga mempengaruhi perilakunya, rasanya cuma pernyataan hasil penerjemahan teks tanpa membedah maksud dibaliknya.

JERNIH-Entah sudah berapa lama saya pikirkan penjelasan Marzuki Jusuf alias Ucup (bukan nama sebenarnya) soal Jin yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui urat nadi. Makin direnungi, muncul pertanyaan baru hingga berakhir pada kebingungan. Bagaimana makhluk yang derajatnya lebih rendah menguasai manusia yang statusnya ciptaan Tuhan paling sempurna?

Terus terang, saya menolak pikiran yang mengatakan bahwa jin atau setan bisa masuk ke dalam badan manusia lewat urat nadi kemudian mempengaruhi perilakunya. Saya tetap pada argumen yang saya renungi sendiri.

Saya menduga, bangsa jin terbagi jadi dua kelompok. Golongan pertama menjadi abdi malaikat guna mengirim “pesan” Tuhan kepada manusia. Sementara yang satunya lagi, sebagai hamba iblis dalam mengirim “pesan” kejahatan.

Manusia, dilengkapi ruh sebagai alat penerima (receiver) sinyal (pesan) yang dikirimkan Tuhan, kalbu sebagai penimbang rasa baik atau buruk, kemudian dikirim ke pikiran guna mendapat pertimbangan logis. Sementara nafsu (emosi), merupakan perangkat setan yang bisa menguasai manusia jika koneksi dengan Tuhan terputus.

Jika koneksi benar-benar terputus, maka manusia masuk ke dalam kegelapan sebab hilang kesadaran diri. Orang mengistilahkannya dengan ungkapan lupa diri.

Saya kutip sinopsis temuan Greg Braden, pelopor Jembatan Sains, Spiritual dan Potensi Manusia, soal pesan Tuhan yang terdapat di dalam sel tubuh manusia. Dalam penemuan yang kemudian diberi nama Kode Tuhan, dia bilang ada hubungan antara abjad Ibrani dan Arab dengan kimia modern bahwa, ada sebuah kode yang hilang dan petunjuk guna membedah misteri asal-usul kita.

Temuan itu, didasari pada kenyataan bahwa unsur dasar dari DNA yakni hidrogen, nitrogen dan oksigen, diterjemahkan langsung ke huruf kunci dari huruf Arab dan Ibrani. Dari keduanya, dia mengeja nama Tuhan.

Dia mengartikan bahwa tulisan nama kuno Tuhan, telah dikodekan dalam pembentukan genetik di setiap sel kehidupan. Pesan yang terungkap adalah, “Tuhan/ Yang Kekal dalam tubuh”.

Ini bagi semua manusia terlepas dari soal ras, warna kulit, bahkan agama. Kemungkinan ini terjadi secara kebetulan, kata dia sekitar 1 banding 200 ribu.

“Setiap huruf dari setiap abjad bisa dihubungkan dengan nilai angka tertentu. Abjad Ibrani primer yang telah digunakan selama setidaknya 3.000 tahun, memiliki 22 huruf. Masing-masing memiliki suara dan nomor yang unik.

Dalam bahasa Ibrani, setiap huruf diberi sebuah nomor. Dalam kode angka tersebut, ada informasi soal masa lalu dan masa depan manusia. Rahasia yang dikodekan dalam abjad Ibrani dan nomor kode yang disembunyikan dalam bahasa itu, menawarkan hubungan antara dunia sains dan spiritualitas.

Ke-118 elemen yang meliputi segala sesuatu di dunia fisik, kata dia, masing-masing diwakili angka. Kualitas nomor-nomor ini menghubungkan unsur DNA manusia dengan huruf-huruf alfabet Ibrani.

Ini artinya, jembatan antara huruf dan elemen merupakan salah satu angka. Hidrogen, nitrogen, dan oksigen masing-masing memiliki nilai 1, 5 dan 6.

Dalam abjad Ibrani hanya tiga huruf memiliki kode nomor tersembunyi yang cocok dengan massa dari elemen-elemen penciptaan. Melalui turunan massa sederhana, kata Greg, DNA dapat digantikan dengan huruf-huruf alfabet Ibrani.

Karenanya, DNA manusia mungkin secara literal, merupakan alfabet yang dapat diterjemahkan di dalam setiap sel tubuh kita.

Sekedar catatan, misteri genetik kehidupan mulai dikenal tahun 1953, saat James Watson dan Francis Crick menemukan model tentang helix ganda dan informasi yang terkandung dalam molekul DNA. Dia mengubah dunia dan mampu mengidentifikasi orang hilang, membuktikan keturunan juga pelaku kejahatan.

Sebelum DNA ditemukan, banyak orang sangat percaya pada teori evolusi. Pasca itu, bukti-bukti yang ada justru membawa manusia berpikir bahwa ada intelejensi lebih tinggi sebagai dasar keberadaan manusia.

Ini artinya, DNA lebih dari persoalan hidrogen, oksigen, nitrogen dan lain sebagainya. Lebih dari tentang air, api dan udara sebagai unsur paling dominan di tubuh manusia. Dia adalah unsur kimia kehidupan.

Meski manusia mampu menciptakan bayi tabung yang dikandung di luar rahim ibunya, bahkan memilih karakter calon anak dengan menciptakan jaringan khusus, struktur helix ganda DNA sebagai pemecah misteri perilaku genetik, tetap mengungkap nama Tuhan melalui empat basis DNA yakni, adenin, timin, guanin, dan sytosine.

Dalam temuannya itu, Greg yakin betul bahwa ada esensi spiritual misterius yang menghubungkan manusia dengan manusia lain, juga dengan Tuhannya.

“Mungkin kode genetik kita adalah wadah yang memegang esensi Tuhan,” kata dia.

Dia yakin betul kalau manusia tidak sendirian. Manusia ada sebagai hasil dari tindakan penciptaan yang disengaja, terhubung satu sama lain juga dengan semua kehidupan. Manusia berbagi esensi Tuhan.

Bahkan Einstein pun yakin betul kalau keberadaan manusia terjadi karena kebetulan saja, hampir tidak mungkin. Dia percaya bahwa keberadaan manusia menjadi indikasi bahwa ada sesuatu yang jauh lebih besar. Hanya saja ilmu pengetahuan belum mampu mendefinisikannya.

Penelitian Greg melintasi batas-batas tradisional ilmu pengetahuan, sejarah spiritualitas juga teknologi. Keberadaan pesan yang kemudian dia sebut sebagai Kode Tuhan, mengungkap fakta bahwa ada pesan yang sama di semua makhluk hidup.

Pesan ini, menunjukkan bahwa manusia adalah bagian dari kebersamaan dan bagian dari eksistensi yang jauh lebih besar. Orang-orang di masa lalu mengetahui hal ini dan benar-benar membangun alfabet mereka di sekitar ini rahasia pengetahuan tersebut.

Sekarang ilmu yang sama telah membuka rahasia terdalam terhadap penciptaan dan mampu memecahkan apa yang mungkin menjadi misteri terbesar dari semua.

Apakah prinsip-prinsip universal itu ada? Dapatkah catatan suci dari sebagian besar kepercayaan umat manusia telah mampu bertahan terhadap waktu dan peradaban, menunggu penemuan tentang awal penciptaan kita?

Selama lebih dari empat ribu tahun para ilmuwan telah menanyakan pertanyaan tersebut. Mencari petunjuk dalam gulungan, pahatan dinding dan teks kuno terfragmentasi, mereka telah meneliti catatan nenek moyang kita.

Dari perpustakaan di biara-biara terpencil, mencari manuskrip yang ditulis dengan susah payah huruf demi huruf. Penemuan mereka sejauh ini menarik, namun telah gagal untuk menjalani kehidupan sesuai dengan harapan mereka terhadap catatan tersebut.

Bagaimanapun, apa yang telah ditemukan sebagai petunjuk terhadap misteri kita yang menyarankan bahwa catatan tertulis dari masa lalu kita, belum lengkap. Hanya mengungkapkan sebagian dari sesuatu dalam lingkup yang jauh lebih besar.

Dari ayat-ayat misterius Sepher Yetzirah, prasasti asli di atas pintu masuk ke Kuil Apollo di Delphi, ada referensi ke kunci universal yaitu, sebuah kapsul waktu berisi pengetahuan yang telah bersama kita selama ini.

Dalam kapsul tersebut terdapat kunci yang lama terlupakan tentang asal usul kita, serta keberlangsungan hidup kita. Tema dari prasasti tersebut tampak sederhana.

Dengan kefasihan khas-tradisi yang dihormati sepanjang waktu, kita diajak mengenali diri sendiri dan mencari ke dalam bagi semua jawaban misteri terdalam kita.

Para ilmuwan secara tradisional melihat tulisan kuno ini sebagai metafora sederhana untuk semua tradisi kebijaksanaan. Mungkinkah bagian tersebut dapat dipahami secara harfiah dan dibaca sebagai petunjuk yang menggambarkan di mana kita bisa menemukan petunjuk dari masa lalu yang akan menjamin masa depan kita?

Sebuah penafsiran baru dari prasasti kuno tersebut menunjukkan bahwa rahasia misteri kita, dapat ditemukan dalam apa yang paling dihargai tradisi, kita sebut sebagai pencapaian puncak dari ciptaan Tuhan.

Daripada menyelidiki di sisa-sisa di candi yang telah lapuk dan manuskrip yang telah runtuh, jawaban terhadap misteri terdalam kita ternyata tersembunyi di dalam kehidupan itu sendiri. Biologi kita.

Sebuah pesan literal telah ditemukan dalam kehidupan-molekul DNA di setiap sel tubuh kita. Melalui penemuan luar biasa yang menghubungkan abjad Alkitab untuk kode genetik kita, bahasa kehidupan sekarang dapat dibaca sebagai huruf-huruf kuno dari sebuah pesan abadi.

Sebuah proyek yang berlangsung sepuluh tahun untuk menerjemahkan pesan dengan bahasa terlupakan, menggambarkan sifat asal kita dan hubungan satu sama lain. Terlepas dari ras, agama, warisan atau gaya hidup, pesan dalam DNA setiap orang adalah sama.

Melalui pesan yang dibawa dari hari pertama keberadaan kita, manusia diberi bukti berupa sebuah ikatan bersama yang menawarkan prinsip tak terbantahkan tentang adanya kesatuan dan tempat memulai jika perbedaan tampaknya tak dapat teratasi.

Rahasia mengungkap kode tersebut, pertama-tama harus mengenali ikatan universal yang mempersatukan kita dengan dunia dan mungkin yang paling penting adalah kesatuan dengan satu sama lain.

Dengan melakukan hal tersebut, kita mungkin menemukan bahwa masa lalu telah menjadi katalis yang dengan sabar membawa manusia ke sumber paling kuno dari pengetahuan yakni, perpustakaan dalam masing-masing diri dan telah memegang rahasia dari hari pertama keberadaan manusia.

Greg benar bahwa manusia ada sebagai tindakan penciptaan yang disengaja, terhubung satu sama lain antar sesamanya juga dengan semua kehidupan. Dan, ada esensi spiritual yang menghubungkannya dengan Tuhan.

Sel yang membentuk tubuh manusia dan jumlahnya milyaran tersebut, menurut aliran tasawuf dalam Islam, merupakan pakaian bagi ruh yang terus mengalami perubahan atau pergantian. Sejak baru dilahirkan hingga detik ini, terus berubah. Dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, menua, kemudian mati.

Dunia kedokteran pun telah menjelaskan hal itu. Disebutkan, sel-sel yang jumlahnya milyaran terus ber-regenerasi. Jika manusia mengalami kematian biologis, maka regenerasi terhenti, jasad cepat membusuk dan harus segera dikubur.

Antara ruh yang abstrak dan milyaran sel pembungkusnya, jika mencapai kesadaran sejati dan sinkron, memancarkan cahaya Tuhan berupa kasih sayang. Lebih jauh dari itu, potensi dalam diri termasuk tiap fiturnya jadi dikenali dan dipahami bagaimana cara mengelolanya.

Jika sebaliknya, ruh ada pada penderitaan sebab setiap hari cuma menuruti nafsu. Akibatnya, perilaku kerap membawa kerusakan, kebencian juga kedengkian.

Beberapa bukti berupa hasil pengenalan ruh dan penggalian potensi diri sudah banyak ditunjukkan. Seorang Shaolin, mampu berlari di atas air tanpa tenggelam sebab tubuhnya jadi benar-benar ringan. Di Indonesia, pesilat dari perguruan Merpati Putih mampu melakukan hal yang mirip-mirip seperti itu.

Seorang teman yang terlibat aktif dalam perguruan Merpati Putih menjelaskan, dia bisa menemukan benda yang disembunyikan dengan mata tertutup. Saya diperlihatkan kemampuan itu. Dia bilang, ilmu yang dipelajari adalah kemampuan tuna netra dalam memvisualkan benda melalui energi yang dipancarkan. Pelajarannya, meliputi pengenalan diri sendiri, energi tiap benda, kemudian mempertajam rasa termasuk di telapak tangannya hingga bertindak layaknya radar.

Ada juga kemampuan mematahkan besi dengan selembar kertas koran. Teman saya menjelaskan, setelah energi di dalam diri diolah sedemikian rupa, diselaraskan dengan energi alam, kemudian ditransfer ke gulungan kertas koran hingga akhirnya mengeras dan mampu mematahkan besi.

Lebih jauh dari itu, Nabi Sulaiman dianugerahi kemampuan jauh di atas rata-rata kebanyakan manusia biasa paling hebat sekalipun.

Ketika sains modern baru sekedar mampu memperkirakan kapan datangnya angin kencang, dia bisa memerintah kemana angin harus bertiup. Air, api, hewan bahkan Jin, juga disuruh-suruh sesuai kepentingan tugas kenabian yang diembannya. Jadi, argumen yang menyatakan bahwa Jin bisa merasuki manusia hingga mempengaruhi perilakunya, rasanya cuma pernyataan hasil penerjemahan teks tanpa membedah maksud dibaliknya.

Bersambung.[]

Exit mobile version