Jernih.co

FIFA Gamang, Tak Segera Coret Israel dari Piala Dunia 2026

Dalam soal Israel, jelas FIFA tidak tegas. Cenderung menunggu keputusan dari bawah. Dan, rupanya tunduk pula dengan Donald Trump yang negaranya bakal jadi penggelar Piala Dunia 2026.

JERNIH – Menjelang gelaran Piala Dunia 2026 yang tinggal delapan bulan lagi di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, FIFA dan UEFA berada di bawah tekanan internasional untuk mengambil sikap tegas terhadap Israel. Tuntutan larangan keikutsertaan Israel kian menguat, seiring meningkatnya konflik dengan Palestina sejak Oktober 2023.

Banyak pihak menilai Israel seharusnya mendapat perlakuan yang sama seperti Rusia, yang dilarang tampil di ajang internasional setelah invasi ke Ukraina pada 2022. Dorongan ini semakin kuat setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa serta juara Euro 2024, Spanyol, menyuarakan ancaman boikot Piala Dunia jika Israel tetap diizinkan ikut serta.

Amnesty International juga secara terbuka bergabung dalam seruan agar FIFA dan UEFA menjatuhkan sanksi. Beberapa laporan media bahkan menyebutkan bahwa pembahasan larangan terhadap Israel ditunda karena kekhawatiran akan menyinggung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sementara Piala Dunia 2026 bakal digelar di AS.

Pada rapat dewan FIFA yang dijadwalkan di Zurich, isu larangan Israel kabarnya tidak akan masuk dalam agenda resmi. Artinya, tidak akan ada pemungutan suara terkait tuntutan ini. Isu tersebut hanya mungkin muncul dalam sesi “lain-lain”, yang sifatnya informal dan tidak menghasilkan keputusan final.

Meski begitu, tekanan publik dan politik tetap menghantui FIFA, terlebih karena isu ini berpotensi memicu konflik diplomatik yang lebih luas.

Wakil Presiden FIFA sekaligus Presiden CONCACAF, Victor Montagliani, memberikan komentarnya terkait desakan larangan Israel.

“Pertama dan terpenting, [Israel] adalah anggota UEFA. Sama halnya dengan saya yang harus berurusan dengan anggota di wilayah saya, mereka juga harus menanganinya. Saya menghormati proses dan keputusan yang diambil oleh UEFA,” ujar Montagliani dalam sebuah konferensi bisnis olahraga.

Pernyataan ini menegaskan bahwa FIFA enggan mengambil langkah sepihak dan lebih memilih menunggu sikap resmi UEFA. Dalam hal ini FIFA tidak tegas, dan cenderung menunggu keputusan dari bawah.

Padahal sejumlah tokoh senior UEFA dikabarkan mendesak agar komite eksekutif segera mengadakan rapat untuk membahas larangan Israel. Namun, rencana itu ditunda setelah adanya pernyataan dari Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebutkan adanya upaya menuju kesepakatan damai.

Persoalan yang dilontarkan oleh banyak pihak adalah bahwa Israel telah terlibat dalam genosida besar-besaran. Dan, lewat olahraga mestinya bisa menghardik polahnya yang arogan itu.(*)

BACA JUGA: TVRI Pemegang Hak Siar Piala Dunia FIFA 2026

Exit mobile version