Mulanya adalah keprihatinan dan ketulusan setelah menyimak kehidupan kaum miskin dan besaran honor guru pedesaan. Dimulailah pengumpulan dana di lingkungan internal Harian Republika. Lalu mengajak masyarakat umum untuk berdonasi melalui Dompet Dhuafa. Pada 2 Juli 1993, di halaman muka Republika ada tajuk Dompet Dhuafa yang mengundang pembaca untuk terlibat dalam gerakan peduli sesama.
Oleh : Yudi Latif
JERNIH–Saudaraku, rezim (negara) kesejahteraan Indonesia menganut model campuran, yang melibatkan peran negara, komunitas dan pasar.
Peran komunitas dalam pelayanan kesejahteraan rakyat telah membudaya jauh sebelum negara Indonesia hadir. Karena sudah menjadi habit Masyarakat, tak mengherankan mengapa Indonesia jadi negara paling dermawan di dunia.
Di atas landasan tradisi, peran komunitas dalam usaha tersebut terus mengalami inovasi. Salah satu gerakan filantropi komunitas yang menunjukkan berbagai inisiatif inovatif itu ialah Yayasan Dompet Dhuafa Republika (DD).
Mulanya adalah keprihatinan dan ketulusan setelah menyimak kehidupan kaum miskin dan besaran honor guru pedesaan. Dimulailah pengumpulan dana di lingkungan internal Harian Republika. Lalu mengajak masyarakat umum untuk berdonasi melalui Dompet Dhuafa. Pada 2 Juli 1993, di halaman muka Republika ada tajuk Dompet Dhuafa yang mengundang pembaca untuk terlibat dalam gerakan peduli sesama.
Sejak 14 September 1994, lembaga ini berbadan hukum sendiri dengan nama Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Yayasan ini melakukan pengumpulan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah dan wakaf untuk program kemanusiaan. Pada 8 Oktober 2001 dikukuhkan Menteri Agama RI sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional, dengan memiliki kantor perwakilan di berbagai kota di Indonesia, bahkan di luar negeri.
Bentuk keinovasian DD terlihat baik dari segi kreativitasnya dalam pendekatan dan teknik mobilisasi sumberdaya (dana, fasilitas, dukungan kelembagaan dan partisipasi berbgai pihak), maupun dalam alokasi sumberdaya, yang tak sekadar memberi ikan pada yang butuh, tapi memberikan capacity building untuk menjadi pembudidaya ikan yang cakap. Cakupan layanannya juga merambah hal-hal baru yang sebelumnya luput dari perhatian lembaga filantropi konvensional. Layanannya terentang mulai dari gerakan pendidikan, beasiswa, kesehatan, pemberdayaan UMKM, penghijauan lingkungan, kebencanaan, inovasi teknologi tepat guna, kewirausahaan, kepemimpinan kaum muda, dan sebagainya.
Pada 14 September lalu, saya mendapat kesempatan menghadiri Wisuda Mahasiswa Angkatan X, Kampus Bisnis Umar Usman. Salah satu lini pendidikan DD dengan pendekatan inovatif dalam menyiapkan wirausahawan muda. [ ]