Solilokui

“Kopi Panas Radhar Panca Dahana” : Sejarah yang Bohong

Kebohongan sejarah yang begitu akut menjadi pandemi di berbagai periode kehidupan kita. Hal ini memberikan pengaruh besar dalam cara kita memahami peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kehidupan kita bersama.

Oleh  : Radhar Panca Dahana

JERNIH– Sejak dulu, sejarah hanya menjadi satu cara untuk memanipulasi hidup kita semua. Penipuan sejarah itu, baik sengaja atau tidak, menciptakan pengerdilan kenyataan hingga jati diri kita yang sebenarnya. Sejarah hal penting dan fundamental yang sangat menentukan cara hidup, perilaku, dan masa depan kita.

Kebohongan sejarah yang begitu akut menjadi pandemi di berbagai periode kehidupan kita. Hal ini memberikan pengaruh besar dalam cara kita memahami peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kehidupan kita bersama.

radhar panca dahana, jernih.co
Radhar Panca Dahana

Banyak peristiwa dan tokoh penting dalam sejarah yang memiliki banyak versi dan penuh kontroversi. Mulai dari sejarah Walisongo, Kerajaan Sriwijaya, Majapahit hingga tragedi Partai Komunis Indonesia (PKI) atau peristiwa 30 September atau 1 Oktober 1965 (Gestapu, Gestok, G30S/PKI).

Berbagai peristiwa dalam sejarah itu sebenarnya terlalu muda dibandingkan dengan sejarah Yunani, Romawi, Cina, India, yang semuanya itu mendapatkan catatan yang bersih, tertata dengan baik, dan dapat dibuktikan dengan baik pula. Sebaliknya, berbagai sejarah kita hanya menjadi mainan dari politik dan kekuasaan. Kita jadi korban dari permainan politik itu. Ini membuat bangsa kita selalu dalam ketidakjujuran dalam sejarah.

Kita harus berani untuk membongkar itu semua satu-persatu. Harus ada kehendak yang luar biasa dari berbagai pihak, disiplin ilmu, dan political will pemerintah. Banyak sekali pelajaran penting dari berbagai kerajaan Nusantara. Mulai dari ilmu kemaritiman, perkapalan dan teknologinya, perdagangan, pemerintahan, dan lain-lain.

Salah peristiwa penting lain yang perlu dibongkar adalah peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Peristiwa Gestapu, Gestok, G30S/PKI seolah menabalkan saktinya Pancasila. Ini menipu kita. Seolah-olah Bangsa Indonesia memiliki sebuah kesaktian luar biasa yang bisa menciptakan perubahan besar. Sebenarnya tidak ada yang namanya kesaktian Pancasila. Bagaimana definisi dan rumusan kesaktian itu? Siapa yang menabalkan kesaktian itu? Darimana sumber kesaktian itu? Soeharto, Orde Baru, Angkatan Darat?

Kesaktian Pancasila itu sebenarnya perebutan kekuasaan lama yang digantikan dengan kekuasaan baru. Orde Lama diganti dengan Orde Baru. Perebutan kekuasaan itu terjadi lewat sebuah tragedi PKI. Ini adalah perebutan kekuasan yang sangat kasar, keras, dan memakan korban yang tak sedikit. Kita harusnya malu dengan sejarah itu.

Sejarah yang bohong, noda yang dianggap suci ini harus berani kita bongkar dan kuliti. Sejarah seperti itu telah melakukan pembunuhan karakter bangsa kita sendiri. Kita menjadi zombie akibat kematian jiwa bangsa ini. [  ]

Back to top button