Site icon Jernih.co

Nasib Orang-orang Rakus

Nabi Isa berkata:“Kita bagi rata tiga lempeng emas ini. Satu untukku, satu untukmu, satu lagi untuk orang yang memakan sebuah roti bekal kita.”

Si Pelayan sigap menjawab : “Akulah yang memakan roti itu, ya Nabiyulloh.”

Oleh  : Usep Romli HM

Nabi Isa bepergian ke tempat jauh. Diiringkan seorang pelayan pembawa bekal tiga potong roti. Di tengah jalan, diam-diam pelayan itu memakan sebuah.

Ketika tiba waktu makan, Nabi Isa berhenti dan menyuruh membuka bekal. Pelayan menghidangkan dua potong roti. “Bukankah tadi kita membawa tiga potong roti?” tanya Nabi Isa.

“Cuma dua potong,”jawab pelayan.   

Sambil berjalan, Nabi Isa berkali-kali menanyakan roti yang sepotong lagi, pelayan tetap menjawab tidak tahu dan mengaku hanya membawa dua potong.

Di sisi padang pasir, Nabi Isa membuat tiga gundukan pasir. Kemudian berdoa kepada Allah SWT . Memohon agar tiga gundukan pasir itu menjadi tiga lempeng emas. Doanya terkabul.

Nabi Isa berkata:“Kita bagi rata tiga lempeng emas ini. Satu untukku, satu untukmu, satu lagi untuk orang yang memakan sebuah roti bekal kita.”

Si Pelayan sigap menjawab : “Akulah yang memakan roti itu, ya Nabiyulloh.”

“Bawalah semuanya. Tapi engkau jangan lagi mengikutiku, karena engkau  pendusta. Baru mau jujur karna melihat kemilau emas.” Nabi Isa beranjak pergi. Meninggalkan bekas pelayannya bersuka-ria mendapat tiga lempeng emas murni kilau kemilau tersorot cahaya matahari padang pasir.

Tak lama kemudian datanglah tiga perampok. Mereka membunuh pelayan itu dan merampas ketiga lempeng emasnya. Lalu melarikan diri ke kampung terdekat.

“Bagaimana kalau kita makan dulu, sebelum pergi membawa masing-masing satu lempeng emas?”, usul seorang perampok.

“Baiklah. Biar aku pergi membeli makanan ke pasar. Kalian tunggu di sini,”jawab seorang.

Setelah kawannya berangkat, kedua perampok berunding. Mereka sepakat untuk membunuh temannya jika datang dari pasar, agar mereka berdua dapat menguasai ketiga lempeng emas itu. Keduanya segera menyiapkan senjata.

Di pasar, perampok yang sedang membeli makanan, berpikir, ingin menguasai ketiga lempeng emas itu sendirian. Maka ia membubuhkan racun kepada makanan yang telah dibelinya.

Begitu datang ke tempat dua kawannya, si pembeli makanan langsung disergap. Dibunuh. Lalu mereka berdua terburu-buru makan karena perut keduanya telah lapar sekali. Tapi racun segera beraksi. Kedua penjahat itu, berjatuhan mati di sisi kawannya.

Senja hari, Nabi Isa kembali dari perjalanan. Mula-mula melihat mayat bekas pelayannya. Kemudian melihat mayat tiga penjahat bersama tiga lempengan emas di dekatnya. Ia bergumam “

“Demikianlah yang dilakukan dunia terhadap kerakusan para pengincarnya.”

Tiga lempengan emas itu ditendangnya, hingga kembali menjadi serbuk pasir. [  ]

Dari “Tanwirul Adhan” Imam Ash Shabuni         

Exit mobile version