Jernih.co

Pecinta Aspal: Ketika Anda Salah Bernavigasi

Satu contoh kegagalan navigasi adalah ketika di jalan tol anda keliru atau lupa tidak keluar tol di akses keluar yang seharusnya (sudah direncanakan). Itu bisa terjadi misalnya, karena sedang asyik ngobrol selagi nyopir, asyik ngebut di lajur cepat, melamun, ngantuk, atau memang dasarnya anda tidak paham medan perjalanan.

Penulis: Priyanto M. Joyosukarto

JERNIH-Seperti sudah sering saya tulis, kegiatan anda mengendarai mobil di tengah jalan itu mengandung tiga tugas/ kegiatan berbeda sekaligus, yaitu:

  1. Mengendalikan laju mobil dan jarak selamat; dengan gas dan rem,
  2. Mengarahkan moncong mobil dengan steer (roda kemudi) di dalam batas-batas lanjur kanan dan kiri jalan, dan
  3. Melakukan navigasi; perjalanan menapaki perubahan waktu (t) dari satu tempat menuju tempat yang lain di dalam sebuah ruangan 3 dimensi yang besar (x, y,z) yang bernama jalan raya/bumi/dunia , secara efektif-efisien-selamat-aman sampat tujuan.

Gagal nomer satu dan dua pasti celaka, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Salah gas/rem bisa celaka. Salah mutar roda kemudi bisa celaka. Gagal nomer tiga belum tentu celaka tetapi secara tidak langsung bisa memicu kecelakaan. Salah pilih jalan juga bisa mengundang celaka.

Titik-titik di mana banyak terjadi gagal navigasi di jalan tol antara lain: akses masuk tol (onramp), akses keluar (offramp), lokasi rest area, dan percabangan menuju ruas tol berbeda.

Satu contoh kegagalan navigasi adalah ketika di jalan tol anda keliru atau lupa tidak keluar tol di akses keluar yang seharusnya (sudah direncanakan). Itu bisa terjadi misalnya, karena sedang asyik ngobrol selagi nyopir, asyik ngebut di lajur cepat, melamun, ngantuk, atau memang dasarnya anda tidak paham medan perjalanan.

Situasi seperti itu banyak sekali kemungkinan (skenarionya), dua di antaranya yang ingin saya bahas di sini adalah:

  1. Anda sedikit telat menyadari kekeliruan tidak keluar di akses keluar yang anda rencanakan sehingga setelah kelewat beberapa meter, lalu anda melakukan beberapa gerakan mendadak yang membahayakan keselamatan berlalulintas, misalnya: mendadak minggir, mendadak memperlambat, mendadak berhenti, dll lalu diikuti dengan melakukan gerakan mundur atau berputar arah.
  2. Anda masih bisa mendadak belok kiri keluar akses keluar setelah menginjak marka jalan dengan risiko memotong jalan kendaraan di sebelah kiri.

baca juga: Pecinta Aspal: Rebutan Kepertamaan

Pada kedua skenario tersebut bila ada Patroli Jalan Raya (PJR) pasti anda kena tilang. Pasti, kalau tidak dihentikan mendadak dan ketangkap basah ya akan dikejar.

Makin ke tengah posisi mobil anda makin berbahayalah gerakan-gerakan konyol anda.

Dalam beberapa video yang pernah saya unggah dan beberapa kejadian nyata yang saya lihat, mendadak menyadari kekeliruan bernavigasi berhasil memicu berbagai kecelakaan parah di jalan tol, utamanya kecelakaan beruntun yang melibatkan banyak kendaraan, sementara mobil yang salah navigasi dan memicu kecelakaan malah bisa melenggang kangkung nekad keluar tol atau lari tancap gas hilangkan jejak. Bahkan mungkin ia tidak menyadari telah memicu kecelakaan.

Sekilas dunia ini nampak tidak adil, banyak pengendara yang terluka atau tewas akibat kecelakaan yang dipicu oleh mereka-mereka yang selamat dan berlari menghilangkan jejak.

baca juga: Pecinta Aspal: Bahaya Karpet Alas Kaki

“Orang lain boleh salah/jahat tapi kita jangan sampai menjadi korban. Atau, mereka boleh saja menginisiasi/memicu rangkaian kejadian sebab akibat kecelakaan/kejahatan tetapi kita jangan ikut masuk ke dalam rangkaian itu”, begitulah wanti-wanti Teori Lingkaran Setan.

Demi keselamatan bersama di jalan tol, berikut beberapa tips untuk anda para pengendara-Pengguna jalan tol bila mendadak sadar salah navigasi atau kelewatan akses keluar tol.

  1. tetap tenang jangan panik.
  2. jangan lakukan gerakan2 mendadak.
  3. jangan menepi.
  4. jangan berhenti.
  5. jangan mundur.
  6. jangan mutar balik.
  7. jangan nrabas marka jalan.
  8. tetaplah jalan maju untuk keluar di akses keluar tol berikutnya.

Tips agar tidak salah bernavigasi:

  1. pahami medan perjalanan dengan membaca peta sebelum berangkat.
  2. gunakan aplikasi navigasi seperti Google Map dan Waze. Thank to America.
  3. tandai akses keluar tol dengan obyek-obyek tetap yang mencolok mata: gedung yang menjulang tinggi di kanan kiri tol, misalnya.
  4. fokus pikiran dan mata ke depan.
  5. jangan berkendara dengan laju maksimum.
  6. jalan di lajur lambat
  7. bekal duit yang cukup untuk mengantisipasi kebutuhan BBM tambahan biaya tol akibat perpanjangan jarak dan waktu tempuh karena salah navigasi. (Biasanya yang reaktif di jalan itu yang kantongnya kurang tebal atau yang tidak siap menanggung ketidaknyamanan fisik dan mental akibat kelewat khawatiran).

Rekomendasi untuk polisi PJR bila mendapati ada pengendara yang gagal navigasi.

  1. terhadap pelanggar tips 1-8 di atas agar disemprit dan ditilang, tapi awas,
  2. ekstra hati-hatilah pada saat memberhentikan pelanggar, salah-salah anda malah memperparah situasi karena penghentian mendadak bisa memicu tabrakan beruntun.
  3. prioritaskan keselamatan lalulintas bukan penegakan aturan.
  4. jangan pasang badan untuk menghentikan mobil yang melaju kencang. Berbahaya!
  5. kejarlah pelanggar bila tidak bisa dihentikan karena alasan no. 2, 3,4.

“Kehati-hatian anda adalah keselamatan bagi kita semua para Pengguna jalan”

Penulis, Priyanto M. Joyosukarto, KOMTRASS & TSS Founder/ Nuclear Engineer/ Industrial Safety&Security Lecturer/ Kyokushin Karate Instructor/ TSA Inspirator & Motivator.

Exit mobile version