Jernih.co

Pecinta Aspal: Rebutan Kepertamaan

Hormat kepertamaan merupakan salah satu pondasi toleransi di jalan.

Penulis: Priyanto M. Joyosukarto

JERNIH-Salah satu bentuk ketidaktertiban jalanan yang bisa  memicu kemacetan, kecelakaan dan bahkan gangguan keamanan adalah fenomena rebutan kepertamaan dan/atau abai (tidak menghormati) kepertamaan pada kondisi keterbatasan waktu dan ruang.

Pengertian “pertama” di sini saya maksudkan sebagai lebih dulu bergerak atau mengirimkan sinyal sehingga dari segi waktu dan posisi serta arah mereka yang pertama itulah yang secara moral dan teknis (efektivitas-kelancaran-keselamatan) layak mendapatkan prioritas jalan duluan. Bila tidak maka ketidak-TSA-nan muncul. Minimal tidak terdengar suara bising klakson tidak pada tempatnya.

Salah satu contohnya, di jalanan sempit, siapa yang mengirim sinyal minta jalan lebih dulu (dengan kedipan lampu besar, lampu sein atau gerakan tangan) layak diberi kesempatan jalan duluan. Bila tidak maka akan terjadi apa yang disebut a-TSA:

  1. Bisa semrawut (tidak T)
  2. Bisa serempetan atau tabrakan (tidak S)
  3. Bisa memicu saling marah (tidak A)

Hal yang sama juga berlaku dalam urusan sinyal-sinyal kepertamaan yang lain yang dilakukan oleh para pengguna jalan: sinyal belok, sinyal jalan cepat, sinyal mundur, sinyal bahaya, sinyal mau pakir, sinyal keluar pakir, sinyal nyebrang jalan, dll baik yang dilakukan dengan instrumen lampu yang ada di kendaraan maupun dengan gerakan tangan.

baca juga: Pecinta Aspal: Bahaya Karpet Alas Kaki

Waspada kepertamaan dan hormat kepertamaan (WPHP) itu merupakan bagian dari prinsip kehati-hatian dan sopan santun berkendara, bagian dari prinsip kerja benar sejak awal (KBSA), dan dalam banyak hal belum diatur oleh hukum sehingga perlu dimasukkan ke dalam (Kode Etik KOMTRASS* dengan harapan bahwa bila makin banyak pengguna jalan yang berWPHP akan meningkatkan kepastian interaksi jalanan yang bermuara kepada terwujudnya TSA.

KBSA menjamin efisiensi, efektifitas, dan keselamatan berkendara, bekerja, dan sembarang berkegiatan yang lain.

Penulis, Priyanto M. Joyosukarto, KOMTRASS & TSS Founder/ Nuclear Engineer/ Industrial Safety&Security Lecturer/ Kyokushin Karate Instructor/ TSA Inspirator & Motivator.

Exit mobile version