Tak bisa engkau rayakan sendiri atasnama kemewahan. Karena dalam setiap peluh yang engkau raih terselip hak orang lain.
JERNIH– Saudaraku,
Renungkanlah. Mengarungi lautan ilmu adalah tangga menuju kebahagian hakiki. Maka, kejarlah ilmu itu sampai di titik batas. Di mana pun engkau menemukannya, ambillah. Ikatlah dalam sebentuk kata-kata indah. Simpanlah di kotak pikiran. Tanamlah di lubuk jiwa. Amalkan di pentas kehidupan. Cintai sepenuh hati. Karena itu bekal amat berharga menuju cahaya-Mu.
Ketahuilah. Engkau tiada silau dengan harta. Namun tak pula membenci atau menghindarinya berlebihan. Engkau nir pertentangkan harta dengan apa pun. Justru semakin berarti, jika engkau amalkan simultan demi faedah semesta.
Maknailah pusaka dalam konteks hubungan kemanfaatannya dengan orang lain. Tak bisa engkau rayakan sendiri atasnama kemewahan. Karena dalam setiap peluh yang engkau raih terselip hak orang lain.
Sadarlah. Engkau tanpa tergila-gila dengan tahta. Tak pantas memburunya hingga di ujung skala. Apalagi engkau korbankan akal dan nuranimu sekadar mengejar santiran mahligai. Kemudian engkau tersandera di kastel bertirai besi. Kupu-kupu kuasa hanyalah denai menakzimkan khalayak. [Deden Ridwan]