Namun Sang Mahacinta sangat merindukanmu. Mengecup wangi yang bersemai di setiap jejakmu. Karena keikhlasan niat dalam amalmu lebih bermakna daripada predikat itu sendiri.
JERNIH–Saudaraku,
Ketahuilah. Orang berakal itu tatkala mengelih kebaikan, acap mengindahkannya. Ketika mencerling kejelekan, bangat menjauhinya.
Demi kebajikan. Jika engkau bergerak di suatu senja, jangan menunggu fajar tiba. Jika engkau beredar di suatu subuh, jangan menunggu malam berlabuh. Gunakan kala sehat sebelum sakit. Tunggangi giliran hidup atasnama asa kematian.
Aku cemburu padamu yang pandai menyembunyikan sepotong keharuman. Bahkan semesta pun engkau tutup rapat-rapat, tak mampu mencium bau harum itu. Namun Sang Mahacinta sangat merindukanmu. Mengecup wangi yang bersemai di setiap jejakmu. Karena keikhlasan niat dalam amalmu lebih bermakna daripada predikat itu sendiri.
Berbahagialah. Jika engkau merasa letih karena kemasyhuran, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang. Kearifan akan kekal, bersembunyi di balik pintu-pintu cinta. Menjadi handai kodrati di hadapan ilahi rabbi. [Deden Ridwan]