Lama berselang dan Abu Qalabah kembali memimpikan penghuni kubur yang sama. Dalam mimpinya, Abu Qalabah melihatnya bangkit bersama cahaya yang lebih terang dari sinar matahari.
JERNIH– Dalam sebuah mimpinya, Abu Qalabah melihat sebuah pekuburan merekah dan seluruh penghuninya bangkit dengan cahaya cemerlang di atas kepala kecuali seorang.
“Saya lihat, di atas kepalamu tidak bercahaya. Kenapa?” Abu Qalabah bertanya.
“Sesungguhnya,”kata si ahli kubur mengeluh, “teman-temanku mempunyai anak dan sahabat yang selalu mendoakan dan memberi sedekah khusus buat mereka, sedangkan saya mempunyai anak yang bejat, tak pernah mendoakan dan bersedekah, dan sebab itulah kepalaku tidak bercahaya. Saya malu kepada mereka.
Setelah terbangun, Abu Qalabah segera memanggil anak si ahli kubur dan mengabarkan mimpinya. Sang Anak berkata: “Mulai saat ini saya akan bertobat kepada Allah dan tidak akan mengulangi lagi apa yang kau katakan itu.”
Lama berselang dan Abu Qalabah kembali memimpikan penghuni kubur yang sama. Dalam mimpinya, Abu Qalabah melihatnya bangkit bersama cahaya yang lebih terang dari sinar matahari.
Saat itulah, si ahli kubur berkata: “Abu Qalabah, semoga Allah SWT membalas segala kebaikanmu. Sebab nasihatmu itu, anakku menjadi selamat dari siksa api neraka dan aku tak malu lagi dengan teman-temanku.” [ ]
Dari “An-Nawadir” tulisan Syaikh Syihabuddin bin Salamah al-Qalyubi