Al-Quran memberi jalan bagi mereka yang mau memikirkan dan menghayati isinya untuk mendapatkan kebenaran dan kebaikan sehingga dapat disampaikan kepada orang banyak.
DALAM Al-Quran disebutkan bahwa Al-Quran sebagai cahaya. Yang dimaksud sebagai cahaya ialah menerangi jalan hidup manusia. Dengan Alquran, seorang Mukmin akan mampu membedakan mana jalan yang baik, sehingga mengantarkannya kepada kebenaran.
Hal ini dipertegas dalam Al-Quran yang artinya: “Demikianlah Kami wahyukan ruh (Al Qur’an) kepadamu dari sisi Kami. Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Asy-Syura : 52)
Al-Quran menjadi petunjuk bagi amal perbuatan manusia. Al-Quran memberi jalan bagi mereka yang mau memikirkan dan menghayati isinya untuk mendapatkan kebenaran dan kebaikan sehingga dapat disampaikan kepada orang banyak kebenaran itu.
Dengan Al-Quran, kita bisa mengerti dan memahami hakekat kebatilan serta kejahatan. Pemahaman itu mengantar kepada kita untuk mau dan mampu membersihkan jalan yang akan kita lalui agar terhindar dari kejahatan dan kebatilan tadi. Dengan demikian, Al-Quran menjadi pengontrol pribadi agar selalu mawas diri ketika menjalani hidup dan kehidupan ini.
Allah Ta’ala berfirman, “Adakah kamu mengetahui orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya? Dan Allah kemudian menyesatkan mereka berdasarkan ilmu-Nya. Allah mengunci pendengaran, hati dan menutup penglihatannya. Maka siapakah yang mampu memberi petunjuk kepadanya selain Allah. Adakah kalian tidak mengambil pelajaran?” (Surah al-Jatsiah: 22).
Ayat itu mengisyaratkan kepada kita betapa berbahayanya orang yang tidak dapat mengendalikan nafsunya. Bila ketidakmampuan pengendalian nafsu itu sampai pada kemurkaan Allah sehingga menutup hati seseorang dari masuknya cahaya atau hidayah, maka ia akan menjadi orang yang celaka di dunia dan akhirat.
Al-Qur’an juga sebagai pencerahan yang memberikan ketenangan jiwa untuk terus meningkatkan iman dan takwa. Dari Al-Qur’an kita dapat menggali sumber ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi umat manusia. [Daaruttauhiid]