Jernih.co

Manusia yang Dirindu Penduduk Langit dan Bumi

Berbahagialah mereka yang kehadirannya selalu dinanti, kemunculannya selalu ditunggu, karena kehadiran dan kemunculannya selalu saja membawa kedamaian dan kesejukan.

Prof Dr KH Ahmad Imam Mawardi

NAJIB Mahfoudz, sastrawan Mesir yang melegenda itu, berkata: “Tak akan bertanya tentangmu kecuali orang yang merasa kehilangan dirimu. Tak akan merasa kehilangan akan dirimu kecuali orang yang memperhatikan dirimu setelah lama tak bersua dengan dirimu.”

Berbahagialah mereka yang kehadirannya selalu dinanti, kemunculannya selalu ditunggu, karena kehadiran dan kemunculannya selalu saja membawa kedamaian dan kesejukan. Pemahaman akan yang sebaliknya adalah suatu kebenaran pula.

Orang-orang baik penuh manfaat selalu ditunggu dan dicari banyak orang. Saat secara fisik tak ditemukan, maka dicarilah mereka di antara butiran-butiran doa. Banyak orang yang mendoakan kebaikan dan kesehatan serta perlindungan baginya dan keluarganya. Tak inginkah menjadi manusia-manusia seperti ini? Bisa jadi orang-orang baik itu terlelap dalam tidur, namun banyak mata yang masih melek tak tidur mendoakan kebaikan untuknya. Begitu indah dan bahagianya orang yang selalu menjadi kisah kebaikan dan namanya selalu naik ke langit melalui doa-doa.

Orang-orang baik itu tak hanya dirindukan penduduk bumi, melainkan juga dirindukan penduduk langit. Namanya tak hanya harum di bumi, namun juga harum di langit. Penduduk langit hapal betul bau wangi amalnya yang naik ke langit setiap saat. Saat orang baik itu sakit dan tak lagi banyak aktifitas seperti biasanya, para penduduk langit juga menanyakannya, mencarinya dan mendoakannya. Tak inginkah kita termasuk kelompok ini?

Jika kita ingin menjadi manusia yang dirindukan penduduk langit dan bumi, taburkan dan tanamkan benih kebaikan di manapun kita berada, jangan pernah  menaburkan kebencian dan permusuhan kapanpun dan di manapun. Tebar bunga, jangan tebar duri, karena pada akhirnya semua akan kembali kepada kita. Salam, A. Imam Mawardi. [*]

* Founder and Director di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya

Exit mobile version