KH Abdullah Gymnastiar
AL HAFIZH IBNUL JAUZI dalam salah satu tulisannya mengisahkan tentang sosok pemuda bernama Abu Bakar orang orang mengenalnya sebagai sosok pemuda saleh lagi tampan. Sehari hari dia bekerja dengan berjualan kain di negeri Syam. Dia berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya.
Suatu ketika, kala tengah menjajakan kain dagangannya, tiba tiba ada seorang wanita memanggilnya. Wanita ini menyuruhnya masuk ke dalam rumah yang bagus. Begitu masuk rumah, si wanita langsung mengunci pintu. Sebenarnya, sudah berkali kali dia memandangi ketampanan pria itu ketika dia lewat di depan rumahnya sehingga dia benar-benar jatuh hati kepadanya.
“Aku memanggilmu tidak untuk membeli barang daganganmu, tapi semata karena aku sangat mencintaimu. Selama ini aku tergila gila pada ketampananmu,” ujarnya.
Wanita ini mengajaknya untuk berzina. Abu Bakar pun mengingatkannya akan pedihnya siksa Allah Namun, semua usahanya sia sia belaka. Dia semakin tertantang untuk menaklukkan hati si pemuda.
Abu Bakar benar benar merasa bingung. Badannya gemetaran karena takut kepada Allah. Akhirnya, dia meminta ijin untuk pergi ke kamar mandi. Dia bertekad untuk melumuri tubuhnya dengan kotoran
Benar saja. Abu Bakar melakukan perbuatan nekat tersebut. Dia lumuri tubuhnya dengan kotoran. Lalu dia keluar dari kamar mandi. Begitu si wanita tersebut melihatnya, dia terkejut dan merasa jijik. Dia menjerit dan mengusir Abu Bakar dari rumah.
Abu Bakar bergegas pergi. Dia kemudian membersihkan tubuhnya. Lalu apa yang terjadi? Tiba tiba dari tubuhnya muncul bau yang sangat harum seperti wangi kesturi. Setelah itu Abu Bakar pun mendapatkan gelar Al Miski yang berarti yang harumnya seperti Kesturi.
Begitulah saudaraku sangat mudah bagi Allah untuk meninggikan derajat seorang hamba, dari seorang tukang kain yang bukan siapa siapa menjadi seorang sosok yang namanya harum seharum tubuhnya.
Sumber: Buku Asmaul Husna Untuk Hidup Penuh Makna