Seoul — Goo Ha-ra telah pergi, tapi publik Korea dan jutaan fans artis K-Pop itu masih memperbincangkan penyebab di balik keputusan bunuh diri mantan anggota girlband Kara.
Laura Bicker, wartawan BBC di Seoul, menulis Goo Ha-ra adalah korban penggunaan spy cam. Saat pacar merekam hubungan seks dengan Goo Ha-ra, untuk membuat sang bintang tersandera. Di sisi lain, ketika memperjuangkan keadilan, Goo Ha-ra justru menjadi korban cyber bullying.
Pada saat tulisan Bicker turun di BBC, Jumat 29 November 2019, Pengadilan Seoul menjatuhkan hukuman penjara untuk dua penyanyi K-Pop; Jung Joon-young dan Choi Jong-hoon, enam dan lima tahun.
Keduanya divonis bersalah memperkosa beberapa wanita mabuk, merekam dalam video, dan membagikannya ke teman-teman. Salah satu yang menerima rekaman itu adalah Seungri, anggot boyband Big Bang.
Anehnya, Seungri — tokoh sentral dalam kasus ini — belum juga diseret ke pengadilan. Jaksa Seoul masih menginvestasi keterlibatan Seungri.
Jung dan Choi adalah mantan anggota boyband FT Island. Keduanya digugat korban-korbannya yang bukan artis K-Pop. Publik Korea bersimpati kepada korban, dan memvonis keduanya bersalah.
Goo Ha-ra berpacaran dengan Choi Jung-bum. Popularitas Goo terus menanjak dan meraup banyak uang. Choi Jung-bum bukan apa-apa.
Ketika hubungan keduanya mulai renggang, Choi Jung-bum mengancam akan menghancurkan karier Goo Ha-ra dengan merilis video hubungan seks mereka. Goo mengadukan sang pacar ke pengadilan, dengan tuduhan pemerasan.
Menariknya, pengadilan menyatakan Choi Jung-bum tidak bersalah telah merekam hubungan seks itu. Pengadilan hanya memvonis Choi Jung-bum dengan penyerangan, intimidasi, pemaksaan, dan pengrusakan properti, dan lainnya.
Goo Ha-ra mengajukan banding untuk mendapatkan keadilan. Belum lagi keadilan diperoleh, Goo justru menjadi korban cyber bullying. Ia berada dalam situasi yang sama dengan Suli, rekan sesama artis K-Pop yang bunuh diri lebih dulu.
Psikiatris Park Jong-suk kepada Korea Times mengatakan komentar kebencian memperburuk gangguan mental seorang bintang. Mungkin, lanjutnya, yang terbaik adalah tidak membaca komentar di media sosial. Namun, itu tidak bisa dilakukan semua artis.
Bahaya Spy Cam
BBC menulis spy cam, atau kamera mata-mata, kini menjadi masalah serius di Korea Selatan. Ada lebih 11 ribu kasua kamera mata-mata yang dilaporkan ke polisi dalam dua tahun terakhir. Atau mungkin lebih karena ribuan korban tidak melapor.
Pengguna spy cam yang dinyatakan bersalah hanya dihukum denda. Pengacara Ahn Seo-yeon mengatakan banyaknya kasus spy cam seharusnya membuat pengadilan menjatuhkan hukuman lebih keras.
“Saya terkejut ketika tahu betapa luasnya penggunakan spy cam,” kata Ahn Seo-yeon. “Kamera mata-mata ada di kereta bawah tanah, taman, jalan, bahkan di setiap sudut kota.”
Pengguna spy cam adalah laki-laki. Korban terbesarnya adalah wanita. Ketika kasus sampai pengadilan, hakim yang memimpin persidangan adalah laki-laki.
Menurut Ahn, yang juga direktur Pusat Pencegahan Bunuh Diri, difilmkan diam-diam oleh orang yang dikenal dapat menyebabkan trauma serius. Inilah yang dialami Goo Ha-ra.
Paik Jong-woo, dari Universitas Kyung-hae, mengatakan spy cam seharusnya dilihat sebagai bentuk kekerasan seksual dan pelanggaran serius terhadap informasi pribadi dan privasi.
Institut Pengembangan Wanita Korea mewawancarai 2.000 wanita korban kamera mata-mata dan kejahatan seksual. Sebanyak 23 persen korban mempertimbangkan bunuh diri, 16 persen merencanakan bunuh diri, dan 23 wanita benar-benar telah mencoba bunuh diri.
Goo Ha-ra adalah gambaran kebanyakan wanita korban kamera mata-mata. Kematiannya mungkin tak sia-sia, karena Kementerian Kehakiman Korea Selatan mendesak jaksa penuntut umum dalam kasus ini mengancam hukuman maksimum. Namun, Mahkamah Agung menolak berkomentar soal ini.