Site icon Jernih.co

Jangan Biarkan Anak-anak Makan Terlalu Malam

Ilustrasi

Jakarta – Makan larut malam saat ini seperti makin membudaya. Apalagi banyak tayangan kuliner baik di televisi maupun media sosial yang menggiurkan selera serta makin maraknya tempat kuliner malam di berbagai tempat.

Makan larut malam makin dimudahkan dengan adanya aplikasi pesan antar makanan. Sehingga anak bisa pesan sendiri makanan kesukaannya dan dengan cepat sudah diantar di depan pintu.

Asisten Profesor Dr Satvinder Kaur seroang ahli gizi Malaysia, dalam artikelnya yang dimuat thestar.com.my menyebutkan, orangtua perlu menyadari bahwa makan malam yang terlambat itu tidak sehat, terutama bagi anak. “Dia akan cenderung makan lebih dari yang dibutuhkan tubuhnya, terutama jika dia sudah makan malam,” katanya.

Orang cenderung makan setelah makan malam bukan karena kelaparan, tetapi karena kebosanan atau stres, dan ini menyebabkan makan berlebihan. Makan malam yang terlambat biasanya terjadi dekat dengan waktu tidur anak, ketika metabolismenya lebih rendah dan tubuh membakar lebih sedikit kalori. “Kalori ekstra pun akan disimpan sebagai lemak,” tambahnya.

Sistem pencernaan anak juga memiliki lebih sedikit waktu untuk beristirahat dan pulih, karena memproses makan larut malam. Apalagi jika kualitas makanan yang dikonsumsi adalah buruk, karena makanan tinggi karbohidrat olahan sering menjadi pilihan yang lebih disukai untuk makan malam.

Makan terlambat juga dikaitkan dengan gangguan jam tubuh, karena glukosa dan respon insulin terhadap makanan yang dimakan selama periode ini terganggu, yang menyebabkan resistensi insulin dari waktu ke waktu. Makan malam sebelum tidur juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan (acid reflux) atau menyebabkan karies gigi, terutama di antara anak-anak dengan gigi susu.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengubah kebiasan buruk makan terlalu malam bagi anak-anak.

Pertama, ikuti waktu makan utama reguler dengan waktu camilan sehat di antaranya. Misalnya, biarkan anak Anda sarapan jam 7 pagi, camilan pagi hari jam 10 pagi, makan siang jam 1 siang, camilan sore hari jam 4 sore, dan makan malam jam 7 malam. Ini akan mencegah makan berlebihan sepanjang hari, terutama larut malam.

Kedua, makan malam yang enak dan seimbang dengan beragam pilihan kelompok makanan akan menghalangi anak Anda untuk ngemil di malam hari.

Ketiga, menunda atau melewatkan makan dapat menyebabkan makan berlebih saat makan berikutnya. Orang cenderung makan lebih banyak saat makan malam saat mereka melewatkan makan malam.

Keempat, jadwal tidur teratur juga bisa mencegah makan larut malam. Anak-anak berusia enam hingga 13 tahun membutuhkan sekitar sembilan hingga 11 jam tidur setiap hari, jadi kirim anak Anda ke tempat tidur lebih awal dan tepat waktu.

Kelima, orang tua adalah pengaruh besar pada anak-anak mereka. Jika Anda selalu makan larut malam, anak Anda akan berpikir bahwa itu adalah perilaku yang dapat diterima dan mengembangkan kebiasaan yang sama. Bersikap tegas dengan anak Anda untuk memastikan bahwa ia tidak ngemil yang tidak perlu, terutama jika ia kelebihan berat badan.

Keenam, minimalkan waktu berada di depan televisi saat mendekati waktu tidur anak Anda, sehingga ia dapat lebih mudah tidur. Paparan berlebihan terhadap cahaya biru dari layar televise memengaruhi tubuh dan mendorongnya untuk tetap terjaga, yang membuatnya lebih cenderung mengemil mendekati waktu tidur. Dorong lebih banyak waktu bermain dan aktivitas fisik di siang hari sehingga dia lelah di malam hari.

Makan malam yang terlambat sangat tidak dianjurkan, tetapi jika anak Anda tetap lapar setelah makan malam pilih makanan sehat seperi makanan ringan yang padat nutrisi/rendah kalori, seperti buah, oatmeal, susu, dll. Hindari makan di luar menginga ada lebih banyak godaan untuk makan makanan yang kurang sehat di luar, terutama larut malam. Hindari makanan tiga jam sebelum tidur. [*]

Exit mobile version