- Barane, kota di Montenegro, diklaim sebagai wilayah Serbia.
- Di kota ini, Mladic dianggap setengah dewa oleh nasionalis Serbia.
- Muslim Bosnis di Montenegro terintimidasi.
JERNIH — Dunia mengenal Ratko Mladic sebagai pembantai Muslim Bosnia. Di Montenegro, tokoh paling menjijikan ini diabadikan sebagai nama jalan.
Dewan kota Barane menyetujui usulan itu. Mulai hari ini Ratko Mladic menjadi nama jalan.
Rahim Muratovic, seorang tokoh Muslim setempat, mengatakan; “Saya tidak terkejut. Kami hidup dengan hal-hal seperti itu di sini, dan kami kerap memiliki masalah.”
Adalah gerakan monarki Serbia yang mengusulkan Ratko Mladic menjadi nama jalan di Berane. Dewan kota, yang bertanggung jawab atas penamaan permukiman, jalan, dan alun-alun, mengadopsi gagasan secara prinsip.
Proposal itu dibahas, dan sempat dibatalkan. Dragoslav Scekik, pemimpin kotamadya, mengatakan tidak akan menanda-tangani proposal itu karena tidak memiliki dasar hukum.
Namun, proposal itu telah muncul sejak awal, dipertimbangkan, dan mengkhawatirkan. Muratovic mengatakan para pejabat tidak mengutuk proposal itu, tapi menolak teknisnya.
Mladic Si Pembantai
Tahun 2017 Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas Yugoslavia di Den Haag memvonis Mladic, seorang jenderal Serbia, melakukan genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Bosnia-Herzegovina awal 1990-an, dan diganjar hukuman seumur hidup.
Ia adalah arsitek pembantaian Srebrenica, ketika pasukannya membunuh 8.000 pria dan anak-anak Bosniak. Di Serbia, Mladic dimuliakan bersama pemimpin paramiliter ultranasional Serbia Chetnik.
Selama Perang Dunia II, Chetnik adalah boneka Nazi di Balkan. Tidak hanya di masyarakat Serbia terdapat kelompok pro-Nazi. Di masyarakat Kroasia dan Bosnia-Herzegovina juga ada kelompok Ustasha dan Handjar SSS.
Ustasha dan Handjar hilang dari panggung sejarah setelah Nazi kalah. Chetnik tidak. Selama Perang Bosnia 1992-1995, Chetnik diidentifikasi sebagai gerombolan pembunuh non-Serbia; Bosnia dan Kroasia.
Chetnik mengemban cita-cita purba; menciptakan Serbia Raya tanpa orang Kroasia dan Bosnia di dalamnya.
Kebangkitan Chetnik
Kini, Chetnik bangkit lagi di Montenegro. Di Barane, coretan provokatif untuk mengintimidasi Muslim Bosnia muncul di banyak tembok.
“Draza Mijajlovic, pemimpin Chetnik pada Perang Dunia II, dilukis di sebuah bangunan,” kata Muratovic. “Ada tulisan di bawah gambar itu; Barane adalah wilayah Serbia.”
Pesan lain bertuliskan; “Srebrenica dan Kill.” Kill adalah sebutan untuk orang Albania.
Menurut Muratovic, intimidasi seperti itu kadang muncul sebelum dan sesudah pemilu, dan kami tidak melupakan siapa penggeraknya.
Pemilihan lokal akan digelar di Niksic, 200 kilometer sebelah barat Barane. Di Niksic, masjid dirusak dengan coretan merah; Niksic akan menjadi Srebrenica.
Ada pula simbol 4S yang biasa digunakan nasionalis Serbia.
Niksic pernah memiliki sembilan masjid, tapi hanya satu yang bertahan selama bertahun-tahun, yaitu Masjid Ismail.
Masjid selamat dari pemboman 1993, saat Bosnia digempur habis-habisan. Sekeranjang dinamit ditempatkan di bawah menara masjid, tapi tak meledak.
Agustus 2020, jelang pemilihan parlemen Montenegro, potret Pavle Djurisc — pemimpin Chetnik lainnya — muncul di properti Barane di lingkungan Muslim Bosniak.
Djurisic adalah pembantai Muslim Bosnia di wilayah Serbia-Montenegro yang dikenal sebagai Sandzak. Ia juga membantai di Bosnia Timur.
Ivan Ejup Kostic, anggota dewan Jaringan Muslim Eropa yang berbasis di Beograd, mengatakan alasan di balik ancaman terhadap Muslim Bosnia adalah ideologi Serbia Raya yang tak pernah ditanggalkan.