“Saya memanggil seluruh alumni HMI untuk merapatkan shaf dan barisan, untuk bersatu padu menyelesaikan masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa ini,”kata Ahmad Ganis, diamini ratusan peserta yang hadir, baik secara fisik maupun melalui saluran virtual.
JERNIH—Para alumnus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandung yang tergabung ke dalam Yayasan Harapan Mukhlisin Indonesia (YAHMI), menyatakan rasa prihatin atas kondisi bangsa dan negara saat ini. Mereka melihat indikasi kuat munculnya kelompok oligarki yang sangat memengaruhi dan cenderung seolah menyetir elite politik dalam mengambil keputusan.
Hal tersebut membuka sambutan Ketua Dewan Pembina YAHMI), Dr. Ir. H. Ahmad Ganis, dalam pengukuhan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Penasihat dan Badan Pengurus YAHMI periode 2021-2026, yang digelar di Graha HMI Bandung.
Menurut Ahmad Ganis, di bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang dibanggakan pemerintah justru melahirkan kesenjangan yang menganga telanjang di tengah masyarakat. “Keprihatinan kami di bidang budaya, semakin jauhnya masyarakat, terutama generasi milenial dari budaya luhur bangsa. Keprihatinan kami sebagai alumni HMI karena umat Islam terbelah dalam berbagai kelompok, yang sesungguhnya merugikan umat Islam itu sendiri,” kata Ahmad Ganis.
Dalam bagian lain sambutannya Ahmad Ganis menegaskan alumni HMI sangat menghormati perbedaan, mengharamkan permusuhan, terlebih permusuhan sesama anak bangsa.
“Indonesia adalah negara-bangsa majemuk dengan latar belakang masyarakat multikultural, yang menjadi khazanah bangsa yang tidak ternilai. Formasi Indonesia sebagai negara-bangsa didasarkan pada kesadaran tinggi dan mendalam akan kemajemukan, yang ditautkan oleh suatu nilai dan terikat dalam suatu komitmen sangat kuat, untuk membangun rumah bersama dalam wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata tokoh HMI Bandung yang yang kini berusia 80 tahun, namun masih segar dan memiliki cara berpikir yang masih sistematis.
Lebih lanjut Ahmad Ganis juga mengatakan, Islam adalah salah satu elemen penting di dalam bangunan negara-bangsa Indonesia, yang berkontribusi besar dalam proses pembentukan NKRI sebagai penjelmaan negara-bangsa modern. Berpijak pada kesadaran historis sebagai salah satu elemen pembentuk negara-bangsa, umat Islam juga mengambil peran dan berpartisipasi dalam mendorong Indonesia mewujudkan cita-cita kemerdekaan sebagai negara berdaulat, modern, adil, dan sejahtera.
Secara perlahan umat Islam mengalami mobilitas sosial seiring dengan proporsi kalangan Muslim berpendidikan tinggi yang semakin besar. Pendidikan tinggi, kata dia, jelas berperan penting dalam memajukan masyarakat dan berkontribusi besar dalam membangun bangsa. Institusi perguruan tinggi telah menghasilkan orang-orang terpelajar, yang menjelma menjadi kelompok kelas menengah terdidik.
Lapisan kelas menengah terdidik di kalangan Muslim ini banyak pula yang terlibat dalam aktivisme Islam, suatu pergerakan sosial-budaya-politik berbasis Islam dan menyuarakan aspirasi umat Islam. Mereka berhimpun di suatu wadah pergerakan dan berikat dalam suatu perhimpunan, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). HMI adalah organisasi mahasiswa tertua di Indonesia yang menjadi cikal-bakal generasi intelektual Muslim Indonesia, yang kemudian membentuk Muslim-educated-middle class group, yang menjadi salah satu pilar penting bangunan negara-bangsa modern. Mewakili lapisan kelas menengah Muslim terdidik, HMI telah melahirkan alumni dalam jumlah tak terbilang yang memasuki berbagai lapangan profesi dan bidang pekerjaan.
“Hal yang menarik pada HMI dan perkumpulan para alumni HMI adalah keislaman dan keindonesiaan selalu menjadi basis perjuangan, sekaligus panggilan jiwa untuk berkhidmat kepada umat dan bangsa,“ kata dia. “Karenanya saya memanggil seluruh alumni HMI untuk merapatkan shaf dan barisannya untuk bersatu padu menyelesaikan masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa ini,”kata Ahmad Ganis, diamini ratusan peserta yang hadir, baik secara fisik maupun melalui saluran virtual.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum YAHMI, Dr. H. Berliana Kartakusumah, mengatakan, di antara banyak perkumpulan alumni HMI di seluruh Indonesia, tercatat Yayasan Harapan Mukhlisin Indonesia (YAHMI), wadah berhimpun para alumni HMI Cabang Bandung, yang dimaksudkan menjadi sarana untuk melanjutkan perjuangan melalui penguatan peran umat Islam dalam kehidupan kebangsaan.
“Keberadaan YAHMI dijadikan sebagai wahana untuk berkontribusi dalam pemberdayaan umat Islam melalui berbagai macam program dan kegiatan, yang diarahkan untuk menegaskan peran penting dan strategis intelektual muslim (alumni HMI) dalam tata kelola pemerintahan negara,” kata Berliana.
Untuk itu, Berliana menegaskan, YAHMI bertekad untuk melanjutkan kiprah dalam menopang perkaderan HMI yang menjadi bibit inteligensia muslim, basis kelas menengah terdidik, dan sumber kepemimpinan nasional.
“YAHMI juga merancang program dan kegiatan yang mencakup: dakwah dan syiar Islam, kampanye publik (broadcasting), advokasi sosial, penguatan jaringan (nasional-internasional), pengembangan ekonomi, bahkan penguatan peran politik terutama dalam konteks kebijakan publik untuk mewujudkan pesan profetik: al-mashalah al-ammah. Dengan demikian, YAHMI dapat berkontribusi dalam ikhtiar panjang untuk melakukan penguatan peran umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,”kata Berliana.
Pada saat itu disahkan pula susunan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Penasehat dan Badan Pengurus Yayasan Harapan Mukhlisin Indonesia periode 2021-2026:
Dewan Pembina
1. Dr. Ir. H. Ahmad Ganis
2. Drs. H. Amri Zaman, MP. Ac, Ak.
3. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE
4. Dr. H. Happy Bone Zulkarnain, MS.
5. Ir. H. Nibrasullah Salim
6. Ir. H. Lilik Muflihun
7. H. Muhammad Ismiransyah Zain, SE., MBA.
8. Drs. H. Medrial Alamsyah
9. Prof. Dr. H. Aidul Fitriciada Azhari, SH.
Dewan Pengawas
1. Drs. H. Suherman Saleh, Ak., MSc., CA
2. Dr. Ir. H. Ahmad Kurniadi
3. Drg. Hj. Murnisari
4. Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, MPd., MA.
5. H. Tommy Soetomo, SE.
6. Ir. H. Tigor Sihite
7. Hj. Hilzahra Pheni, SE., MSc.
8. Drs. H. Sujana Sulaeman
9. H. Awod Said, SE.
10. Prof. Dr. Hj. Endah Ratnawaty Chotim, M.Ag., M.Si.
11. dr. Asad, Sp. THT.
12. Ketua Umum Badko HMI Jabar (ex-officio)
13. Ketua Umum HMI Cabang Bandung (ex-officio)
Badan Pengurus
Yayasan Harapan Mukhlisin Indonesia periode 2021-2026
KETUA UMUM
Dr. H. Berliana Kartakusumah, M.Pd.
Ketua Dr. H. Ahmad Doli Kurnia Tandjung, S.Si., MT.
Ketua Dr. H. Amich Al Humami, MA., M.Ed.
Ketua Dr. Ir. H. Sodik Mujahid, M.Sc.
Ketua Dr. Ir. H. Herman Khaeron, MT.
SEKRETARIS UMUM
H. Ervik Ari Susanto, SIP
Wk. Sekretaris Dr. Hj. Yoni Fuadah, dr., Sp.PF (K), M.Si., DFM.
Wk. Sekretaris Sukmana, S.Pd.
Wk. Sekretaris Sudrajat, S.Ag.
Wk. Sekretaris Kiki Asokawati, SE.
BENDAHARA UMUM
H. Aceng Roni Syahbana, S.Pd., M.Si., AIFO.
Wk. Bendahara H. Ahmad Zaki, SE.
Wk. Bendahara R. Fitrun Fitriansyah
Wk. Bendahara Elih Halimah, S.Ag., M.Si.
Dewan Penasihat
Hj. Roesna Syatria Malik Zain
Prof. Dr. H. Bagir Manan, LLM.
Drs. H. Endang Mulyanuddin
Dra. Hj. Cucu Sukaesih Ace Misbah, Apt.
Prof. Dr. H. M. Fakry Gaffar, MEd.
Prof. Dr. KH. Miftah Faridl
Ir. H. Purwoto Handoko
Drs. KH. Sakib Mahmud
Dr. Ir. H. Abdullah Puteh
Prof. Dr. H. Laode Masihu Kamaluddin, MSc.
Ir. H. M. Najib, MSc.
Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN., MPd.
Prof. Dr. H. Syamsul Hadi Senen, MS.
Drs. Komarudin Rahmat
Ir. H. Limanseto
H. Adjie Esa Poetra
Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS.
Prof. Dr. Hj. Nurhayati Djamas, MA.
Dr. H. Dedy Djamaludin Malik, MS.
Dr. Ir. H. Surya Dharma, MBA
Prof. Dr. Ir. H. Harun Al-Rasyid, MSc.
Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, SE., ME.
Fajar R. Zulkarnaen, ST., MT. [ ]