Site icon Jernih.co

Berpuasa Bersama KH Jalaluddin Rakhmat [3]: Bulan Berkah

Ilustrasi

Kita diimbau untuk menyantuni saudara-saudara kita yang lemah, fakir miskin, dan para pekerja yang berada di bawah tanggungan kita. Bulan Ramadhan adalah bulan solidaritas sosial. Di tengah-tengah masyarakat yang sudah gersang dengan rasa kasih, Ramadhan hadir untuk meniupkan rahmat.

JERNIH– Ramadhan adalah bulan yang menaburkan berkah. Berkah adalah kelebihan manfaat di atas manfaat yang biasa. Berkah adalah bonus.

Bila Rp 10 juta yang Anda peroleh Anda habiskan untuk berfoya-foya sendirian, uang Anda tidak mengandung berkah. Bila dengan uang yang sama Anda mengobati orang yang sakit, membayar utang orang yang berutang, memberi makan pada orang yang lapar, memberi pakaian pada orang telanjang maka uang Anda adalah uang yang penuh berkah. Bila air minum itu selain melepaskan dahaga juga menyembuhkan sakit Anda, maka air minum itu mengandung berkah.

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah karena setiap amal yang kita lakukan dilipatgandakan pahalanya. Satu nilai fardhu di bulan Ramadhan dihargai sama dengan 70 fardhu di bulan yang lain. Membaca satu ayat Al-Quran di bulan Ramadhan ini sama dengan mengkhatam Al-Quran di bulan yang lain. Bahkan seandainya orang itu hanya tidur di bulan ini, tidurnya dihitung sebagai ibadah. Seandainya ia hanya bernapas di bulan Ramadhan, napasnya dihitung tasbih.

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Sebaliknya, sesuai dengan keadilan Ilahi, dosa yang dilakukan di bulan Ramadhan dilipatgandakan siksanya beberapa kali dosa yang dilakukan di bulan-bulan yang lain. Bahkan ketika Anda berpuasa, tetapi Anda tidak mampu menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah, Anda kehilangan semua pahala, semua berkah.

Bulan Rahmat. Nabi SAW menyebut bulan ini bulan rahmat (kasih sayang), karena pada bulan ini kita menajamkan kembali rasa sayang kita. Kita dianjurkan menyayangi anak yatim, karena mereka adalah anak-anak yang telah kehilangan kasih sayang. Kita diperintahkan untuk mengasihi orang-orang muda, supaya mereka tidak mencari kasih sayang di tempat-tempat yang terlarang.

Kita diimbau untuk menyantuni saudara-saudara kita yang lemah, fakir miskin, dan para pekerja yang berada di bawah tanggungan kita. Bulan Ramadhan adalah bulan solidaritas sosial. Di tengah-tengah masyarakat yang sudah gersang dengan rasa kasih, Ramadhan hadir untuk meniupkan rahmat.

Pada bulan inilah anak-anak menjalin kembali kasih sayang mereka dengan orangtua mereka, pegawai mempererat hubungan persaudaraan dengan atasan mereka, dan orang-orang miskin memadu ikatan kasih mereka dengan orang-orang kaya.

Ya Allah, karuniakan kepadaku di bulan ini, pemahaman dan kecerdasan. Jauhkan aku dari kebodohan dan kejahilan. Anugerahkan padaku bagian dari setiap kebaikan yang Engkau turunkan di bulan ini. Wahai Yang Maha Dermawan dari segala yang dermawan.”[ ]

Exit mobile version