- Ada dua dokumen yang bocor dan diposting di Telegram. Pejabat AS mengonfirmasi keaslin dokumen itu.
- AS kini mencari siapa yang memiliki akses ke dokumen itu dan membocorkannya. Telegram mengatakan nggak ada hubungan dengan pembocor.
JERNIH — AS dikabarkan menggelar investigasi setelah laporan sangat rahasia, tentang rencana serangan Israel terhadp Iran, bocor secara daring.
CNN, Sabtu 19 Oktober, melaporkan pelanggaran keamanan itu terjadi di tengah ketegngan Israel-Iran. Tel Aviv berjanji merespon serangan rudal Iran awal bulan ini, tapi sasaran serangan belum ditetapkan.
Jumat 18 Oktober dua dokumen diunggah ke saluran Telegram anonim Middle East Spectator — yang meliput berbagai peristiwa di Timur Tengah dan sibuk mengkritik Israel. Dokumen pertama, tampaknya disiapkan leh Badan Geospasial Nasional Pentagon, mengatakan Israel melanjutkan persiapan amunisi utama dan aktivitas drone rahasia pada 16 Oktober, yang hampir pasti untuk menyerang Iran.
Dokumen kedua berisi laporan rinci tentang latihan pengerahan pasukan besar oleh AU Israel pada 15-16 Oktober.
Seorang pejabat AS yang tidak disebut nama megonfirmasi keaslian dokumen itu kepada CNN, dan menggambarkan kebocoran itu sebagai sangat memprihatinkan. Pejabat itu mengatakan penyelidikan yang sedang berlangsung ditujukan untuk menemukan siapa yang memiliki akses ke arsip rahasia dan membocorkannya ke media sosial.
Saluran Telegram, yang menerbitkan dokumen itu, merilis pernyataan pada Sabtu 19 Oktober bahwa mereka menerima arsip itu dari sumber anonim di Telegram yang menolak mengidentifikasi diri. Saluran itu mengklaim mereka tidak memiliki hubungan dengan pembocor asli.
Pada 1 Oktober Iran menembakan lebih 200 rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas perang di Gaza, pembunuhan pemimpin Hamas dan Hizbllah. Israel mengklaim sebagian besar proyektil bsia dicegat.
Israel berjanji akan membalas, tapi tidak menyebut kapan dan bagaimana. Beberapa laporan mengatakan Israel menargetkan fasilitas nuklir, ladang minyak, dan kepentingan ekonomi Iran lainnya.