Site icon Jernih.co

Hashem Safiadine, Calon Pengganti Sayyed Hassan Nasrallah Sebagai Pemimpin Hizbullah

JERNIH — Siapa pengganti Sayyed Hassan Nasrallah sebagai pemimpin Hizbullah?

Pertanyaan itu menggema di kalangan Muslim Shiah di Lebanon, meski bom Israel terus menghujani pinggiran Beirut. Hashem Safieddine yang paling banyak disebut sebagai penerus Sayyed Hassan Nasrallah.

Hashem Safieddine menonjol, kharismatik, dan memiliki hubungan erat dengan Iran — pelindung Muslim Shiah.

The New Arab menulis Safieddine sangat mirip dengan Hassan Nasrallah, sepupunya dari pihak ibu. Namun Hashem Safieddine lebih muda beberapa tahun.

Mengutip sumber yang dekat dengan lingkaran dalam Hizbullah, The New Arab menulis Safieddine adalah kandidat paling mungkin untuk meneruskan perjuangan Hassan Nasrallah.

AS dan Arab Saudi memasukan Safieddine, anggota Dewan Syura Hizbullah, ke dalam daftar teroris. Israel mengincarnya sejak lama untuk dihabisi.

Hizbullah bukan tanpa pemimpin setelah Hassan Nasrallah tewas akibat pemboman Israel. Naim Qassem, wakil ketua Hizbullah, otomatis menggantikan Hassan Nasrallah sampai Dewan Syura bertemu untuk memilih pemimpin baru.

Safieddine belajar di Qom, kota suci Muslim Shiah di Iran. Dari kota itu, Safieddine memiliki hubungan yang kuat dengan para mullah dan pemimpin Iran.

Putra Safieddine menikah dengan putri Jenderal Qassem Soleimani, komandan Garda Revolusi Iran yang tewas dalam serangan AS tahun 2020 di Irak.

Seperti Hassan Nasrallah, Hashem memiliki gelar ‘sayyed’ dan bersorban hitam, artinya dia keturunan Nabi Muhammad. Namun, Safieddine tidak hidup bersembunyi seperti Hassan Nasrallah. Ia menghadiri acara politik dan keagamaan.

Pesaing Terkuat

Biasanya, Safieddine tampil dengan gaya khas-nya yang tenang, tapi saat pemakaman prajurit Hizbullah yang tewas dalam bentrokan di perbatasan Israel-Lebanon ia muncul dengan pidato berapi-api.

Amad Saad, peneliti Hizbullah di Lebanon, mengatakan selama bertahun-tahun orang mengatakan Safieddine adalah penerus paling mungkin bagi Hassan Nasrallah.

“Pemimpin berikutnya berada di Dewan Syura, dan dia harus menjadi tokoh agama,” kata Saad.

Hizbullah dibentuk atas inisiatif Garda Revolusi Iran dan memperoleh julukan sebagai perlawanan dengan memerangi Israel yang menduduki Lebanon selatan tahuh 2000. Hizbullah didirikan selama perang saudara Lebanon, saat Israel mengepung Beirut tahun 1982.

Juli 2024, dalam pidato di pinggiran selatan Beirut, Safieddine menyinggung bagaimana Hizbullah memandang suksesi kepemimpinannya.

“Dalam perlawanan kita, ketika seorang pemimpin gugur, pemimpin lain mengangkat bendera dan melanjutkan perjuangan dengan tekad baru, pasti, dan kuat,” katanya.

Exit mobile version