- Nur Alam menjelaskan hal ini untuk menjawab pertanyaan siapa yang menyokong Radhan-Rasyid.
- Nur Alam juga mendengar ada calon lain yang menggunakan APBD untuk kepentingan politik dan mengerahkan ASN.
KONSEL— Nur Alam, mantan gubernur Sulawesi Tenggar (Sultra) dua periode, mengatakan pencalonan putranya; Muhammad Radhan Al Gindo Nur Alam sebagai bupati Konawe Selatan (Konsel) didanai keluarga besar, tanpa donatur, dan tak sepeser pun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang notabene uang rakyat.
“Yang mendanai Radhan ya saya, bapaknya,” kata Nur Alam dalam acara Silaturahmi Tertunda di Lapangan Sepak Bola Desa Amoito, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Minggu 11 Agustus. “Tidak ada penggunaan dana APBD. Itu uang rakyat, yang seharusnya tidak digunakan untuk kepentingan politik.”
Menurut Nur Alam, ia harus menjelaskan hal ini untuk menjawab pertanyaan siapa penyokong putranya yang berpasangan dengan Rasyid. Ia juga mendengar kabar ada calon lain di Konsel yang menggunakan APBD untuk membiayai agenda politik.
Bahkan, menurut Nur Alam, calon lain tidak sekedar menggunakan APBD tapi juga mengerahkan aparat sipil negara (ASN), mulai dari kepala sekolah sampai pejabat daerah lain, untuk kepentingan politik.
Nur Alam, yang hadir didampingi istri dan calon gubernur Sultra; Tina Nur Alam, mengatakan cara-cara yang dilakukan itu sungguh tidak elok, tidak etis, dan menimbulkan kegoncangan di pemerintahan.
“Saya tahu camat, lurah bahkan sampai kepala sekolah itu diintervensi, ditekan untuk memenangkan calon tertentu,” kata Nur Alam. “Saya yakin cara-cara seperti tidak akan memenangkan seseorang, tapi sebaliknya. Sebab, inti pertarungan di tempat pemungutan suara (TPS).”
Ia juga mengatakan; “Masyarakt sudah cerdas. Tidak bisa lagi ditakut-takuti dengan cara-cara seperti itu.”
Karena tujuan mulia untuk menghilangkan cara-cara yang sudah tak sesuai dengan kedewasaan politik rakyat itulah, lanjuit Nur Alam, ia membawa Radhan-Rasyid sebagai figur pasangan calon pemimpin yang membawa kesejukan, bukan tekanan dan ketakutan untuk masyarakat.
Nur Alam yakin calon pemimpin yang baik harus datang ke masyarakat dengan membawa program sendiri. “Bukan memanfaatkan aparatur negara, bahkan uang negara yang dilipat untuk kepentingannya,” kata Nur Alam.
“Apa programmu? Jelaskan kepada masyarakat. Kalau memang dianggap layak, pasti akan rakyat pilih. Tapi kalau menakut-nakuti Masyarakat, justru tidak akan dipilih,” kata Nur Alam.
Dalam penilaian Nur Alam, calon kepala daerah Konsel yang jelas programnya hanya calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Konsel, Radhan- Rasyid.
Penilaian Nur Alam itu tergolong fair. Selain pernah menegaskan komitmen untuk tidak menggunakan dana APBD kapan pun dalam kampanye, Radhan memiliki dua program unggulan yang diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Konsel.
Program pertama adalah ‘Satu Sapi Satu Rumah’. Artinya, setiap keluarga di Konsel akan mendapatkan satu ekor sapi untuk dikembangkan sebagai sumber pendapatan tambahan.
Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat sektor peternakan di daerah dan menjadikan Konsel sebagai sentra peternakan sapi yang terintegrasi dan modern.
Program unggulan kedua adalah ‘One Village, One Product’, yang bertujuan mendorong setiap desa di Konawe Selatan memiliki produk pertanian unggulan yang bisa dikembangkan dan dipasarkan secara luas.
Radhan berkomitmen memberi dukungan penuh, termasuk penyediaan teknologi pertanian modern dan pelatihan bagi para petani, agar setiap desa bisa mengoptimalkan potensi pertaniannya. Lewat program ini, setiap desa diharapkan menjadi mandiri secara ekonomi dan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Konsel secara keseluruhan. [ ]