Seorang blogger sains yang menguji krim tersebut menemukan kandungan steroid dalam konsentrasi sangat tinggi. Pemerintah akan melakukan tes karena produsen membantah
JERNIH—Sebuah produk lotion antibakteri untuk bayi yang dijual di Cina telah ditarik dari peredaran dan pabriknya ditutup setelah pada pipi seorang bayi lima bulan yang menggunakannya tumbuh bulu-bulu. Berat badan bayi itu pun melonjak naik seiring tubuhnya yang menggembung laiknya balon.
Orang tua bayi perempuan bernama Yifuling tersebut kuatir manakala berat badannya membengkak menjadi 11 kg, sementara rambut halus menutupi dahi dan pipinya yang kini menonjol. Mereka mengatakan, anak itu juga mengalami keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan terhambat.
Orang tua Yifuling menggunakan krim untuk melawan eksim yang diderita bayinya. Ayah gadis itu mengatakan, mereka awalnya khawatir ASI ibu yang telah menyebabkan kerusakan itu, tetapi kemungkinan itu terkesampingkan ketika dokter tidak menemukan kelainan.
Dengan kondisi yang semakin memburuk, orang tua yang khawatir itu membawa bayi yang kini dijuluki Pomelo itu ke rumah sakit. Di sana, seorang perawat menyadari bahwa bayi lain pun telah mengalami gejala yang sama.
“Saya ingat seorang perawat bertanya kepada kami apakah kami telah menggunakan krim yang mengandung hormon,” kata ayah gadis itu, seorang bermarga An, di saluran tv pemerintah, China Central Television (CCTV). Perawat itu bilang, sedikitnya dia sudah melihat empat bayi lain dalam situasi yang sama.
Sang ibu memberi tahu perawat bahwa mereka telah memberi Yifuling olesan Multi-purpose Anti-bacter Cream, produk buatan Fujian Ouai Ying Tong Healthcare Products Company Ltd, yang berbasis di Zhangzhou, Provinsi Fujian. Ketika pasangan tersebut mengeluh, pabrikan menyangkal produk itu mengandung hormon dan mengancam orang tua bayi itu dengan ancaman hukum. Jaringan media ET Today mengatakan, produk itu mengiklankan diri sebagai krim bebas hormon.
Dalam kondisi putus asa, kedua orang tua Yifuling datang ke komunitas blogger sains “Daddy Wei”, yang langsung menguji produk tersebut. Hasilnya membuat pihak Daddy Wei tak bisa berkata apa pun. Produk tersebut menunjukkan kandungan konsentrasi tinggi dari kortikosteroid clobetasol propionate. Kortikosteroid adalah zat sintetis yang mirip dengan kortisol, hormon alami, dan dikla
sifikasikan sebagai hormon steroid.
“Kami telah menguji ratusan kosmetik (yang diduga bermasalah) dalam beberapa tahun terakhir. Yang ini sangat tinggi. Beberapa di antaranya mengandung kurang dari 1 mg hormon [per kg], tetapi krim untuk bayi ini mengandung dari 30 mg “, kata vlogger Wei Wenfeng, pendiri Daddy Lab yang melakukan pengujian.
Clobetasol adalah steroid kuat yang digunakan untuk mengobati kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis. Dokter menganjurkan agar zat itu digunakan hanya dalam jangka pendek dan hanya untuk kondisi kulit parah yang belum sembuh dengan aplikasi krim lain yang kurang kuat.
Ai Si, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Rakyat Provinsi Fujian, mengatakan menambahkan hormon ke dalam krim bayi di Cina adalah ilegal. “Clobetasol propionate adalah steroid yang sangat kuat, dengan efek samping yang kuat. Aplikasi jangka panjang atau dosis tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan anak-anak,” katanya kepada Kantor Berita Xinhua.
Wei mengungkap masalah yang mengganggu itu, dan merilis video yang segera viral pekan lalu. Kabar bayi berkepala besar itu segera memicu kekhawatiran luas.
Ini bukan pertama kalinya kesehatan bayi di Cina terancam produk di bawah standard. Pada tahun 2008, setidaknya enam bayi meninggal dan lebih dari 300.000 menderita masalah ginjal setelah meminum susu bubuk dari Sanlu Group, sebuah BUMN Cina. Produk susu tersebut ternyata mengandung melamin untuk meningkatkan kandungan proteinnya. Melamin adalah senyawa kimia yang digunakan dalam laminasi dan lem, serta untuk membuat peralatan makan dari plastik.
Insiden itu menjadi berita utama di seluruh dunia. Dua orang terpidana kejahatan terkait insiden tersebut dieksekusi, tiga lagi dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dan dua lainnya dengan hukuman penjara 15 tahun. Tujuh pejabat pemerintah daerah dipecat.
Pada tahun 2020, pihak berwenang di Provinsi Hunan memulai penyelidikan setelah keluhan dari beberapa orang tua bahwa bayi mereka mengalami kondisi yang disebut rakhitis– tulang mereka berubah bentuk karena kekurangan kalsium dan atau vitamin D yang ekstrem– setelah meminum “susu formula khusus bayi”, yang sebenarnya minuman berprotein padat. Toko yang menjual produk tersebut didenda 2 juta yuan atau sekitar 300 ribu dolar AS.
Dua tahun lalu, Biro Pengaturan Pasar Cina melaporkan, setidaknya enam krim bayi di situs web e-commerce populer ditemukan memiliki hormon tingkat tinggi, mendorong otoritas kesehatan di Provinsi Jiangxi untuk menyelidikinya.
Sementara orang-orang di Jiangsu menunggu hasil tes oleh pusat pengujian pihak ketiga di bawah perintah komisi kesehatan setempat, keluarga besar Pomelo masih terguncang ketakutan atas cobaan yang mereka hadapi.
“Kami mengoleskan racun padanya setiap hari,” kata nenek si bayi dengan putus asa. “Saya pikir sebagian besar konsumen memiliki pemikiran sama dengan saya. Bukan kompensasi dari perusahaan yang akan menyelesaikan masalah. Uang tidak dapat membeli kesehatan bayi saya,” kata ayah bayi itu. [South China Morning Post]