Site icon Jernih.co

Puluhan Warga Palestina Terluka dalam Bentrok dengan Polisi di Tengah Pawai Yahudi Meneriakkan “Matilah Orang Arab!”

Israeli border police block members of "Lahava", a Jewish extremist group on approach to Damascus Gate to protest amid heightened tensions in the city, just outside Jerusalem's Old City, Thursday, April 22, 2021. (AP Photo/Ariel Schalit)

Selama dua pekan terakhir kuat beredar berbagai hasutan di antara komunitas Yahudi dan Muslim di Yerusalem, terutama dalam bentuk video medsos. Hal itu terjadi seiring upaya Benjamin Netanyahu yang tengah berusaha menggalang pemerintahan baru dengan melibatkan kalangan garis keras Yahudi.  

JERNIH–Bentrokan antara warga Palestina dari Yerusalem timur dan polisi Israel di sekitar pintu gerbang Damaskus ke Kota Tua meletus Kami malam hingga Jumat pagi. Sebelumnya sekian ratus ekstremis Yahudi berpawai di jalanan Yerusalem dengan topi serabi (Kippah) di kepala, sambil meneriakkan,” Matilah orang Arab!”

Kekerasan menandai titik tertinggi dalam fase baru ketegangan kompleks yang meningkat di kota yang baru satu setengah pekan lalu memasuki Ramadhan itu. Suhu kekerasan yang meningkat itu bahkan sampai memicu pernyataan yang tidak biasa dari Kedutaan Besar AS di Yerusalem, Jumat pagi, yang meminta agar,”semua suara yang bertanggung jawab bisa mempromosikan diakhirinya hasutan yang ada.”

Ratusan warga Palestina berkumpul di area sekitar gerbang Damaskus pada Kamis malam, memprotes penutupan ruang plaza di depan gerbang, tempat nongkrong popular anak-anak muda Palestina, terutama selama Ramadhan. Kekerasan berlanjut hingga Jumat pagi dengan insiden yang dilaporkan merebak di seluruh kota.

Botol kaca dan batu dilemparkan ke arah polisi, yang menggunakan granat kejut, peluru karet, dan meriam air yang menyemprotkan ‘air sigung’ yang berbau busuk, dalam upaya membubarkan massa.

Pada satu titik, sekelompok pemuda berhasil mendobrak tiang dengan kamera keamanan yang dipasang di atasnya dan membakarnya, dan untuk sementara menciptakan barikade.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 105 warga Palestina terluka, 22 di antaranya membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Di dekatnya, polisi menggunakan barikade mereka sendiri untuk mencegah pawai ratusan pendukung gerakan ekstremis Yahudi ‘Lehava’ mencapai daerah yang sama.

Video di media sosial menunjukkan ratusan orang berbaris di salah satu jalan raya utama Yerusalem, Jalan Jaffa, menuju Gerbang Damaskus sambil terus menerus meneriakkan “Matilah Orang Arab!”

Media Israel melaporkan pendukung Lehava melemparkan batu ke arah polisi, dan video di media sosial menunjukkan meriam air polisi juga digunakan untuk membubarkan mereka.

Lehava telah menjadi kelompok berani seiring pemilihan parlemen Israel baru-baru ini dari beberapa politisi ekstremis-rasis, yang semuanya telah secara terbuka didekati oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam upaya yang sedang berlangsung untuk membentuk pemerintahan baru.

Ketegangan semakin meningkat dengan sejumlah video yang diposting ke Tik Tok selama beberapa minggu terakhir yang tampaknya menunjukkan tindakan penyerangan, termasuk satu video yang menunjukkan seorang pemuda Palestina menampar dua orang Yahudi religius yang sedang naik layanan trem ringan  di kota.

Kekerasan berlanjut hingga Jumat pagi dengan insiden yang dilaporkan di seluruh kota. Di tengah puluhan korban Palestina, beredar rekaman massif video yang menunjukkan pemuda Palestina berulang kali menendang seorang pria Yahudi di Yerusalem timur saat dia berbaring di tanah, berusaha melindungi kepalanya.

Video lain menunjukkan pemuda-pemuda Yahudi yang religius menyerang sebuah rumah keluarga Arab, dengan melemparinya dengan aneka rupa benda keras, sementara seorang balita terus-terusan menjerit.

Polisi mengatakan dua puluh petugas mereka terluka, tiga di antaranya dibawa ke rumah sakit. “Ada 44 penangkapan,”kata seorang polisi.

Dalam perkembangan yang patut dicatat, kedutaan besar AS mengeluarkan pernyataan pada Jumat pagi, dalam bahasa Inggris, Ibrani dan Arab, yang berbunyi, “Kami sangat prihatin dengan insiden kekerasan di Yerusalem selama beberapa hari terakhir. Kami berharap semua suara yang bertanggung jawab akan mempromosikan untuk mengakhiri hasutan, kembali ke ketenangan, dan menghormati keselamatan dan martabat semua orang di Yerusalem.” [CNN]

Exit mobile version