Site icon Jernih.co

Siapa Layak Meraih Balon d’Or Tahun Ini?

JERNIH — Kesampingkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Keduanya sedang sibuk menemukan performa terbaik dengan Paris St Germain dan Manchester United, yang membuka kemungkinan satu dari lima pemain di bawah ini layak menerima Ballon d’Or.

Di Liga Prancis, Kyllian Mbappe mengukuhkan diri sebagai talenta muda terbaik. Di Spanyol, Karim Benzema membuat fans Real Madrid melupakan Cristiano Ronaldo.

Di Jerman, Robert Lewandowski dan Erling Haaland mencetak sesuka hati. Di Liga Inggris, Mohamed Salah memanjakan penggemar dengan solo gol setiap pekan.

Mari kita lihat mengapa lima pemain ini, di luar Messi dan Cristiano Ronaldo layak meraih Balon d’Or?

Mohamed Salah

Dalam delapan laga Liga Primer musim ini, Mo Salah mencetak tujuh gol dan empat assist. Ia pemain Liga Primer paling banyak terlibat dalam penciptaan gol, dan masuk lima besar dari semua pemain di Eropa.

Dominasi Mo Salah tidak hanya di Liga Inggris. Di Liga Champions dia mencetak lima gol. Jadi, Salah mencetak 12 gol untuk Liverpool di Liga Primer dan Liga Champions, plus empat assist.

Tidak seorang pun di Liga Inggris punya catatan sama dengan Salah. Penyelesaian dan umpannya sangat menentukan. Kemampuan drible-nya mengingatkan dunia pada Maradona.

Yang cukup mengesankan adalah, Mo Salah bermain di Liga Inggris — kompetisi dengan produksi gol lebih sedikit dibanding Ligue 1 Prancis dan Bundesliga Jerman.

Robert Lewandowski

Pemain asal Polandia ini layak mendapat semua pujian. Selama dua musim terakhir, Lewandowski mencetak 51 gol dalam 38 pertandingan Bundesliga.

Musim lalu ia memecahkan rekor gol dalam satu musim dengan 41 kali melesakan bola ke gawang lawan dalam 29 pertandingan. Lewandowski melakukan sesuatu yang bisa dibuat Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Musim ini Lewandowski mencetak 15 gol dan satu assist dari sembilan laga Bundesliga dan tiga pertandingan Liga Champions. Jika saja Balon d’Or 2020 tidak dibatalkan, ia dipastikan meraihnya kali kedua berturutan, seperti yang dilakukan Marco van Basten, Messi, dan Ronaldo.

Satu hal yang menghambat Lewandowski meraih Balon d’Or tahun ini adalah Bundesliga merupakan kompetisi dengan produksi gol tertinggi dibanding lima liga besar Eropa. Asumsinya, mencetak gol di Bundesliga lebih mudah dibanding liga lain.

Kylian Mbappe

Entah sejak kapan Kylian Mbappe menyita perhatian publik. Yang pasti, usianya belum 23 tahun. Artinya, Mbappe mempesona publik sepak bola pada usia relatif muda.

Kombinasi kecepatan, kemampuan dribling bola, menembak, dan pasing, membuatnya menjadi pemain tak terhentikan di dunai. Ketika Mbappe menguasai bola tidak ada yang bisa dilakukan pemain belakang kecuali berdoa.

Musim ini statistiknya berubah. Ia mencetak lima gol dan lima assist. Artinya, dia diminta mengubah peran dari pencetak gol menjadi penyuplai bagi Messi dan Neymar.

Bukan tidak mungkin Mbappe meraih status pemain terbaik dunia dekade ini, tapi musim ini permainannya sedikit di bawah standar. Ia membiarkan diskusi terbuka tentang siapa yang layak meriah Balon d’Or musim ini.

Karim Benzema

La Liga adalah kompetisi dengan produksi gol terendah, tapi yang dilakukan Karim Benzema sungguh mencengangkan. Ia memimpin dengan 16 gol domestik, dan dua gol Liga Champions. Secara statistik dia yang terbaik.

Benzema menghabiskan sebagian besar kariernya di Real Madrid, di bawah bayang-bayang Ronaldo. Sejak Ronaldo pergi musim 2018-2019, Benzema menjelma sebagai penyerang tengah terbaik dunia.

Saat masih bermain bersama Ronaldo, statistik Benzema tidak memenuhi standar kompetisi. Musim ini, dia mondar-mandir di lapangan.

Jika mampu mempertahankan tingkat produksi golnya selama satu musim, Benzema berpotensi menjadi yang terbaik di La Liga pasca kehadiran Messi dan Ronaldo.

Erling Haaland

Orang terakhir dalam daftar layak meraih Balon d’Or adalah yang termuda, yaitu Erling Haaland. Ia penantang Kylian Mbappe paling serius untuk posisi pemain muda terbaik.

Berusia 21 tahun, Haaland menghabiskan tiga musim terakhir dengan rata-rata satu gol per pertandingan di Bundesliga dan Liga Champions.

Apa yang membuat produksi gol Haaland menakutkan? Ketika kali pertama bergabung dengan Borussia Dortmund, ia menawarkan segudang gol. Kini dia mengatur rekan satu timnya, layaknya playmaker terbaik di dunia.

Haaland mencetak sembilan gol dan empas assist dalam enam pertandingan Bundesliga. Keterlibatannya di 13 gol liga domestik yang terbaik kedua setelah Benzema.

Keterlibatannya 2,17 golnya per 90 menit adalah yang terbaik dari semua pemain terbaik di lima liga papan atas Eropa. Namun, produksi gol Haaland — seperti juga produksi gol Lewandowski — harus dilihat dalam konteksnya. Bahwa Bundesliga adalah liga dengan produksi gol tertinggi.

Exit mobile version