- Lewat Twitter-nya, penyanyi yang menggunakan nama Shuhada Shadaqat usai memeluk Islam ini meminta bantuan penggemar.
- Ia tinggal di kawasan terpencil di Irlandia, dan tidak ada jasa layanan pengiriman makanan.
- O’Connor meratap ingin makan kaki domba Allah.
Belfast –– Penyanyi Sinead O’Connor mengungkapkan dirinya mengidap agorafobia yang melumpuhkan, dan meminta bantuan follower-nya.
Agorafobia adalah gangguan kecemasan dan ketakutan berlebihan, yang membuat penderitanya takut meninggalkan rumah meski untuk membeli sekerat roti.
“Saya diam-diam hidup dengan kasus yang melumpuhkan secara fisik, trauma terkait harga diri rendah yang akut selama beberapa tahun, bulan, dan pekan, terakhir,” tulis penyanyi berusia 53 tahun yang menggunakan nama Shuhada Shadaqat sejak memeluk Islam.
“Akhir-akhir ini saya tidak makan karena saya menderita agorafobia, yang membuat saya takut pergi ke toko,” lanjutnya. “Saya kelaparan.”
Menurut O’Connor, lokasi rumahnya juga menyulitkan baginya untuk membawa pulang makanan, atau menggunakan jasa antaran.
O’Connor tinggal di bagian terpencil di Irlandia. Jadi, menurut penyanyi yang populer lewat lagu Nothing Compares U2 itu, membawa pulang makanan atau mengguna jasa antaran makanan bukan pilihan.
“Itu sebabnya saya bertanya apakah ada yang tahu jasa layanan makanan untuk orang seperti saya, yang memiliki kemampuan untuk merawat telah berkurang,” tulis O’Connor.
“Saya ingin makan kaki anak domba Allah,” tulisnya lagi.
Fans O’Connor di Irlandia bejibun, dan berebut menawarkan bantuan. Ada yang bersedia memberi layanan pengiriman, atau menyalurkan bantuan dan dukungan.
Agorafobia mengacu pada ketakutan dalam situasi bantuan sulit diperoleh saat pengidap melakukan pelarian. Gangguan kecemasan ini sering diasumsikan keliru, yang hanya merujuk pada ketakutan akan ruang terbuka.
Gangguan kecemasan ini jauh lebih kompleks, dan dapat dipicu oleh hal-hal seperti bepergian dengan transportasi umum yang menyebabkan serangan panik.
O’Connor tidak merahasiakan pertarungan kesehatan mentalnya. Tahun 2017 O’Connor memicu kekhawtiran di Irlandia, setelah memposting video 12 menit penuh air mata di Facebook. Saat itu dia berbicara tentang bunuh diri.
Setelah itu O’Connor muncul lagi dalam video untuk meyakinkan penggemarnya betapa dirinya tidak akan bunuh diri.