- Ini perkiraan minimum, karena antara 1950-1970 korban diabaikan.
- Jumlah korban diperkirakan mecapai 100 ribu.
JERNIH — Dalam 70 tahun terakhir, lebih 3.200 imam Gereja Katolik Prancis melakukan kejahatan seksual terhadap anak-anak.
Jean-Marc Sauve, wakil presiden Dewan Negara dan ketua Komisi Penyelidik Independen, mengatakan timnya menemukan antara 2.900 sampai 3.200 imam Katolik — dan anggota gereja lainnya — penderita pedofilia.
“Itu perkiraan minumum,” katanya kepada Le Journal du Dimanche, Sabtu 2 Oktober. “Sebab, antara 1950 dan 1970-an, gereja sama sekali tidak peduli dengan para korban. Penderitaan anak-anak diabaikan.”
Para imam lebih suka melindungi gereja, dan mempertahankan para pelanggar dalam keimaman. Gereja Katolik Prancis seolah bersih dari skandal memalukan itu.
Radio Europe 1, mengutip salah satu sumber, memberitakan jumlah korban diperkirakan lebih 10 ribu. Atau sepuluh kali lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yang diajukan komisi pada Maret 2021.
Gereja Katolik di seluruh dunia diguncang banyak pelecehan seksual terhadap anak-anak yang melibatkan para imam di struktur atas dalam hirarki. Semua itu terjadi sejak beberapa dekade lalu.
Vatikan memperketat undang-undang terhadap pelanggar seks di kalangan pastor tahun ini, sebagai tanggapan atas laporan independen tahun 2020, yang menemukan pejabat senior gereja gagal bertindak atas laporan kejahatan terhadap anak-anak di masa lalu.