- Tingkat kematian rata-rata akibat Covid-19 di AS adalah 2.600 per 24 jam dalam sepekan terakhir.
- Petugas medis tidak percaya vaksin. Alasannya, bagaimana mungkin vaksin tersedia hanya 11 bulan setelah pandemi.
- Dr Anthony Fauci mengatakan; “Kita tidak bisa menyalahkan siapa pun yang meragukan vaksin.”
JERNIH — AS gagal menyuntik 20 juta rakyatnya sampai akhir 2020. Penyebabnya, 70 persen dari 15 juta dosis vaksin tidak digunakan, dan tertimbun di banyak rumah sakit.
Pejabat kesehatan AS mengatakan dari 15 juta dosis vaksin Covid-19 yang didistribusikan ke seluruh negara bagian, hanua 4,5 juta yang telah disuntikan ke masyarakat. Lainnya tersimpan di lemari pendingin rumah sakit.
Fakta ini terungkap setelah gubernur New York dan Florida sesumbar akan menghukum rumah sakit yang tidak memberikan vaksin kepada masyarakat.
Di New York, Gubernur Andre Cuomo mengatakan rumah sakit harus memberi vaksin kepada masyarakat sepekan setelah menerimanya. “Atau, kalian akan menghadapi denda dan pengurangan pasokan di masa depan,” kata Cuomo.
Beberapa jam setelah mengumumkan temuan strain baru virus korona di New York, Cuomo menegaskan lagi ancamannya; “Saya tidak ingin vaksin berada di freezer. Saya ingin vaksin disuntik ke masyarakat,” katanya.
New York mendapat jatah 896.000 dosis vaksin, tapi baru 31 persen yang digunakan. Padahal, vaksin dikirim sejak pertengahan Desember 2020.
Florida mendapat 1,14 juta dosis vaksin, tapi baru seperempat yang digunakan. Gubernur Florida Ron DeSantis mengumumkan akan mengalihkan vaksin ke rumah sakit yang lebih cepat memberi vaksin ke masyarakat.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakita (CDC) AS mengatakan akan mengerahkan 1.000 perawat tambahan untuk mengelola vaksin dan membuka situs vaksinasi.
Pendemi Covid-19 di AS belum memperlihatkan indikasi menurun. Data terakhir menunjukan terdapat 20 juta kasus infeksi di AS, dengan lebih dari 350 ribu kematian.
Tingkat kematian rata-rata adalah 2.600 setiap 24 jam dalam sepekan terakhir.
Jumlah korban yang terus meningkat secara mengejutkan, kehidupan sosial yang kian meningkat, dan aktivitas sekonomi yang terhambat, membuat penyerapan vaksin lebih lambat dari yang diperkirakan. Situasi ini menjengkelkan pihak berwenang.
Otoritas medis AS menghadapi ketidakpercayaan masyarakat terhadap imunisasi. Bahkan, petugas kesehatan tidak percaya dengan vaksin.
Penyebanya, rekor kecepatan pengembangan dan persetujuan vaksin, yang hanya sebelas bulan setelah virus muncul di
AS, kesalahan kampanye vaksinasi paling ambisius dalam sejarah, serta musim liburan.
Dr Anthony Fauci, spesialis penyakit menular terkemuka, mengatakan; “Kita tidak bisa menyalahkan siapa pun yang meragukan vaksin.”