- Kapal selam tidak benar-benar bisa berada di bawah air, tapi mampu menghindari penjaga pantai.
- Tujuan perjalanan kapal selam adalah AS, konsumen narkoba terbesar di dunia.
JERNIH — Angkatan Laut (AL) Kolombia, Jumat 12 Mei, melumpuhkan kapal selam narkoba terbesar berisi tiga ton kokain di perairan Pasifik.
Keterangan resmi AL Kolombia mengatakan kapal selam memiliki panjang 30 meter, lebar tiga meter, dan dioperasikan tiga awak warga negara Kolombia berusia 45, 54, dan 63 tahun.
Penangkapan ini merupakan pukulan serius bagi pedagang narkoba, karena kehilangan kokain senilai 103 juta dolar AS atau Rp 1,5 triliun. Kapal selam yang ditangkap adalah yang terbesar sejak 1993.
AL Kolombia mendeteksi perjalanan kapal selam sejak Selasa 9 Mei, saat menuju Amerika Tengah — rute penyelundupan narkoba paling umum dengan tujuan akhhir AS, negara dengan konsumen narkoba terbesar di dunia.
Dalam tiga dasawarsa, AL Kolombia menangkap 228 kapal selam bermuatan narkoba. Kapal selam mudah dideteksi karena tidak sepenuhnya berada di bawah air.
Banda narkoba Kolombia menggunakan kapal selam untuk menghindari deteksi penjaga pantai dan pihak berwenang. Beberapa kapal selam sukses mencapai AS, lainnya dicegat di Samudera Atlantik dalam perjalanan ke Eropa.
Kolombia adalah produsen kokain terbesar, kendati UU negara itu menghukum siapa pun yang terlibat dalam industri narkoba dengan ancaman 14 tahun penjara.
PBB memperkirakan tanaman koka membenang lebih 204 ribu hektar di Kolombia, dengan produksi tertinggi 1.400 ton pada tahun 2020.