- Di musim panas, suhu mencapai 54,5 derajat Celcius. Perubahan iklim akan bikin Kuwait tak layak huni.
- Yang terjadi adalah Kuwait dilanda badai es, anomali iklim yang tak pernah terjadi.
JERNIH — Kuwait, salah satu negara terpanas di muka Bumi, Rabu 28 Desember dilanda bada es langka yang menyebabkan jalan di sekujur kota berubah putih.
“Kami belum pernah melihat begitu banyak hujan es selama musim dingin dalam 15 tahun terakhir,” ujar Muhammad Karam, mantan direktur Departemen Meteorologi Kuwait, kepada kantor berita AFP.
Gambar dan video badai es beredar secara online. Nyari seluruh jalan di Kuwait City berselimut es. Anak-anak keluar rumah merayakan cuaca langka itu.
Di distrik Umm al-Haiman, sekitar 50 kilometer selatan Kuwait City, anak-anak mengenakan syal dan jas hujan saat menerjang hujan es untuk bersenang-senang.
Departemen Meteorologi Kuwait mengatakan curah hujan sejak Selasa 27 Desember mencapai 63 milimeter, tetapi langit sangat cerah.
Karam berharap fenomena ini terulang karena perubahan iklim mengganggu pola cuaca.
Kuwait, salah satu negara kaya minyak di Timur Tengah, mengalami panas terik pada musim panas. Ilmuwan memperkirakan Kuwait bisa menjadi tidak layak huni, karena semakin panas, karena perubahan iklim.
Pada 2016, suhu musim panas mencapai 54 derajat Celcius. Akibat perubahan iklim, beberapa bagian Kuwait bisa lebih panas 4,5 derajat Celcius dari biasanya tahun 2071 hingga 2100.