Site icon Jernih.co

Antisipasi Peningkatan Omicron, Menkes: Kita Siapkan Rumah Sakit dan 16 Ribu Oksigen

“Kita sudah mempersiapkan rumah sakit, baik itu tempat tidurnya, obat-obatannya, oksigennya juga sudah kita pasang cukup banyak 16 ribu lebih oksigen generator dengan 31 oxygen concentrator agar bisa mempersiapkan. Mudah-mudahan tidak terjadi”

JAKARTA – Untuk mengantisipasi peningkatan kasus corona setelah varian omicron terdeteksi di Indonesia. Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengambil sejumlah langkah terutama penanganan pasien di rumah sakit hingga penambahan jumlah oksigen. Bahkan sekitar 16 ribu oksigen generator dan 31 oksigen konsentrator telah disiapkan.

“Kita sudah mempersiapkan rumah sakit, baik itu tempat tidurnya, obat-obatannya, oksigennya juga sudah kita pasang cukup banyak 16 ribu lebih oksigen generator dengan 31 oxygen concentrator agar bisa mempersiapkan. Mudah-mudahan tidak terjadi,” ujar Budi di Jakarta, Senin (27/12/2021).

Untuk pengawasan, pemerintah telah merencanakan menambah jumlah mesin genome sequencing yang dimilikinya. Setidaknya ada 15 alat genome sequencing baru yang akan didatangkan sekitar awal tahun 2022 dan disebarkan pemerintah ke sejumlah daerah di wilayah Indonesia, di antaranya Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

“Terkait surveillance kita juga akan mendatangkan 15 mesin genome sequencing baru, agar tes genome sequencing ini dan juga jaringannya menjadi lebih cepat tidak hanya di jawa saja,” kata dia.

Selain itu, lanjut Budi, vaksinasi masih jadi tindakan pencegahan lain yang akan terus dimaksimalkan pemerintah. Memastikan akan terus menggenjot jumlah vaksinasi termasuk bagi mereka yang memiliki risiko tertular paling tinggi.

“Mengenai vaksinasi penting buat kita mempercepat vaksinasi terutama kalangan yang berisiko yaitu lansia dan orang-orang yang imunitasnya terganggu harus cepat kita vaksinasi agar mereka tidak tertular oleh oleh omicron ini,” katanya.

Budi meminta kepada seluruh masyarakat untuk sementara waktu tidak pergi ke luar negeri. Mengingat hingga saat ini seluruh kasus omicron yang ada di Indonesia berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang baru pulang dari negara lain.

“Penting sekali di protokol kesehatan ini nomor satu tidak usah pergi ke luar negeri Kalau tidak sangat perlu karena sekarang sumber penyakitnya ada di sana dan semua orang yang kembali kita lihat banyak yang terkena. Jadi lindungilah diri kita jangan keluar negeri,” kata Budi.

Exit mobile version