- Hamas memukul mundur serangan pasukan AS dan Israel ke Gaza.
- AS diperkirakan terus menambah pasukan untuk bantu Israel.
JERNIH — AS mengerahkan 5.000 prajurit untuk membantu Israel menyerbu Jalur Gaza lewat darat, namun Washington bersikeras membantah.
Tasnim, kantor berita Iran, Sabtu 28 Oktober memberitakan Pentagon mengumumkan rencana memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah di tengah konflik Hamas-Israel, dan bersitegang dengan Iran.
Mengutip sumber keamanan di Iran, serangan darat Israel ke Gaza baru baru ini melibatkan tiga divisi dan beberapa brigade yang didukung 5.000 personel tentara AS. Namun, Tasnim tidak merinci pasukan AS yang mana terlibat dalam pertempuran dengan Hamas.
Israel berupaya memasuki Jalur Gaza dari sebelah utara, barat, dan barat daya, untuk membelah wilayah kantong penduduk Palestina sebelum melancarkan serangan tahap kedua. Sejauh ini tidak ada kabar apakah Israel dan AS bisa melakukannya.
Hamas mengklaim sukses memukul mundur serangan Israel dan AS. Israel mengatakan pertempuran darat di Gaza masih berlangsung. Sejauh ini tidak ada kabar berapa korban jatuh di kedua pihak.
Sejak Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober, AS mengirim dua kapal induk, satu kapal pendukung, dan mengaktifkan sistem pertahanan udara THAAD dan Patriot.
AS juga memerintahkan 2.000 serdadu tambahan bersiap untuk mendukung Israel memerangi Hamas. Namun pejabat AS terus-menerus menyangkal terlibat langsung dalam konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza.
AS juga menyerang fasilitas di sebelah timur Suriah, yang diduga digunakan Garda Revolusi Iran dan kelompok afiliasinya. Kehadiran AS dipastikan akan membuat Iran dan kelompok-kelompok bersenjata binaannya di Lebanon dan Suriah akan terlibat lansgung dalam perang di Jalur Gaza.