- Sebagai pemain, Frank Lampard adalah legenda Chelsea.
- Sebagai pelatih, Lampard adalah orang ke-12 yang dipecat.
- Roman Abramovich kecewa dengan penampilan Chelsea, karena telah menghabiskan banyak uang untuk beli pemain.
JERNIH — Chelsea, Senin 25 Januari, mendepak pelatih Frank Lampard setelah 18 bulan melatih The Blues. Thomas Tuchel, mantan arsitek Paris St Germain, kemungkinan menggantikannya.
Sebagai pemain, Lampard adalah legenda Chelsea. Sebagai pelatih, Lampard gagal membentuk tim dengan permainan konsisten setiap pekan.
“Ini keputusan sulit bagi klub, karena saya memiliki hubungan baik dengan Lampard dan sangat menghormatinya,” kata Roman Abramovich, juragan Rusia pemilik Chelsea.
Lampard, masih menurut Abramovich, adalah sosok berintegritas dan memiliki kinerja tinggi. Namun dalam situasi saat ini, masih menurut Abramovich, yang terbaik adalah mengganti manajer.
Sebagai pemain, Lampard memenangkan tiga gelar Liga Primer dan satu trofi Liga Champions. Ia pencetak gol terbanyak untuk klub, dan menjadi manajer Chelsea ke-12 yang dipecat Roman Abramovich.
Abramovich mengambil alih klut tahun 2003. Ia menggelontorkan banyak uang untuk membeli pemain, dan mengubah Chelsea menjadi klub juara.
Saat menangani Derby County, klub Divisi Championship, Lampard sempat dipuji. Ketika memulai karier pelatih di Stamford Bridge, Lampard menggunakan pemain belia karena Chelsea terkena larangan transfer.
Keputusan Gila
Gary Lineker, mantan pemain timnas Inggris, menyebut pemecatan Lampard sebagai tindakan menggelikan. “Kesabaran menjadi kebajikan jarang diakui dalam olahraga,” kata Lineker. “Mereka tidak pernah belajar.”
Mantan striker Liverpool Michael Owen menyebut pemecatan Lampard sebagai kegilaan
“Keputusan mengejutkan. Membeli pemain bagus dan berharap Chelsea tampil memuaskan dalam waktu singkat adalah kegilaan,” kata Owen.
Chelsea belanja gila-gilaan musim ini. Lampard membeli Kai Havertz 71 juta pound, Timo Werner 50 juta euro, tapi keduanya tampil tak memuaskan.
Werner kerusaha keras untuk berkembang, tapi belum memperlihatkan penampilan terbaiknya. Havertz nyaris tidak memberi pengaruh apa pun.
Ben Chilwell, yang dibeli dengan harga 50 juta pound, juga gagal membawa semangat menyerang yang mengangkat namanya ke timnas Inggris.